Islamophobia ini diperkuat dengan adanya tragedi-tragedi yang diprakarsai oleh orang Islam yang radikal, puncaknya yaitu ketika terjadi peristiwa runtuhnya menara kembar World Trade Center di New York pada 11 September 2001 atau yang dikenal sebagai tragedi 9/11. Tragedi ini disebabkan oleh adanya pembajakan pesawat yang dilakukan oleh kelompok radikal Islam yaitu Al Qaeda. Hal inilah yang kemudian membuat para non-Islam di beberapa negara memandang Islam adalah agama yang penuh kekerasan dengan aksi para terorisnya sehingga dapat mengancam keamanan hidup warganya. Karena non-Islam selalu memandang Islam sebagai agama yang penuh dengan teror. Padahal tidak semua teror, tindak kejahatan, maupun kekerasan tersebut dilakukan oleh muslim saja, yang non-Islam juga ada yang berbuat demikian.
Para non-Islam ini kebanyakan menerima narasi hanya dari media massa saja yang bisa jadi hanya berisikan ujaran-ujaran kebencian terhadap agama Islam sekaligus kepada muslim. Mereka non-Islam hanya melihat dari satu sudut pandang saja. Kenyataannya di sudut pandang yang lain ada juga yang menggambarkan bahwa agama Islam merupakan agama yang Rahmatan Lil ‘Alamin yakni Islam sebagai agama kasih sayang bagi seluruh alam semesta. Semestinya dipahami betul-betul bahwa Islam merupakan agama yang membawakan konsep sebagai agama perdamaian sekaligus memberikan rasa aman kepada seluruh penganutnya di seluruh alam semesta yang memiliki tujuan agar penganutnya mendapatkan kebahagian di dunia maupun diakhirat dengan aturan-aturan yang telah diterapkan di dalam syariat untuk memelihara penganutnya agar terhindar dari kejahatan duniawi.
Baca Juga: Pergeseran Paradigma Dakwah Masa Kini