“Kita harus percaya bahwa pemerintah Indonesia hingga saat ini masih terus berkomitmen dan bekerja keras untuk mewujudkan perdamaian di bumi Palestina. Indonesia terus berupaya melakukan advokasi untuk Palestina di forum-forum internasional. Saya kira Presiden Indonesia sudah secara tegas berbicara di berbagai forum internasional, menyinggung masalah Palestina yang harus segera diselesaikan. Maka dari itu, jangan sampai kita sebagai rakyat justru melakukan langkah-langkah yang melanggar hukum, apalagi jika menjurus pada radikalisme,” tandas Gus Najih.
Ia menjelaskan bahwa sebenarnya konflik dua negara ini sudah berlangsung cukup lama dan belum ada penyelesaian yang diterima oleh kedua belah pihak.
“Awal mula konflik Israel-Palestina adalah kelanjutan dari penjajahan yang dulu pernah dilakukan oleh Inggris dan beberapa negara Eropa lainnya di wilayah Timur Tengah. Dampak dari agresi ini nyatanya terus berlanjut sampai sekarang. Tentu masalah utama dari konflik Israel-Palestina adalah penjajahan itu sendiri, bukan masalah agama ataupun lainnya. Ini adalah murni soal politik, yaitu satu negara yang menjajah atau menindas negara lainnya,” terang alumni Universitas Kuftaro Damaskus dan Sekjen Ikatan Alumni Syam Indonesia (Alsyami) ini.
Gus Najih menjelaskan, sebagai masyarakat idealnya bisa terus mengupayakan dan mengkampanyekan terjadinya perdamaian dunia, termasuk di wilayah Palestina dan sekitarnya. Perdamaian dunia bisa terwujud secara sempurna kalau persoalan Palestina-Israel ini bisa diselesaikan. Jika dibiarkan, konflik Israel-Palestina ini menjadi isu yang memantik ketegangan global secara terus menerus.
“Bahkan episentrum konflik Timur Tengah itu sebetulnya ada di persoalan Palestina-Israel, sehingga kita mestinya sebagai masyarakat Indonesia yang beradab (civil society), punya hak untuk menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah. Kita harus terus berjuang untuk kemerdekaan manusia, siapapun dan dimanapun, termasuk di Palestina,” imbuh Gus Najih.
Dirinya menambahkan bahwa solusi dari permasalahan ini sebetulnya sederhana, bangsa Indonesia harus bisa terus mendorong untuk berhentinya penjajahan yang dilakukan oleh Israel dan patuhi hukum-hukum internasional.
“Kalau Israel menghentikan penjajahannya, kemudian mematuhi hukum-hukum internasional, dan ketika semua pihak bisa menahan diri, serta mewujudkan solusi dua negara sebagaimana yang sudah menjadi pandangan pemerintah Indonesia, saya kira persoalan Palestina-Israel ini bisa diselesaikan dengan cara yang terbaik,” pungkas Gus Najih.