Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gaya Hidup
Kaderisasi Peacekeeper pada Digital Native

Kaderisasi Peacekeeper pada Digital Native

Kaderisasi Peacekeeper pada Digital Native

Nurul Lathiffah, S. Psi., M. Psi by Nurul Lathiffah, S. Psi., M. Psi
23/04/2022
in Gaya Hidup, Tajuk Utama
6 0
0
5
SHARES
100
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Di era post truth, radikalisasi dengan label agama semakin menjamur. Uniknya, radikalisasi tak hanya menyasar kaum laki-laki. Kaum perempuan pun menjadi incaran radikalis. Hal ini tentu tak berangkat dari ruang hampa. Ide bahwa perempuan merupakan pemantik iklim emosi dalam keluarga menjadi core value kaum radikal untuk merekrut anggota. Perempuan yang digadang sebagai peacekeeper justru dibanjiri dengan pesan-pesan intoleransi. Jangkar-jangkar pesan intoleransi ‘dipasang’ untuk mengajak perempuan menjadi radikalis militan. 

Dengan memanfaatkan ketahanan berjuang kaum perempuan, kaum radikalis berharap perempuan dapat merekrut anak-anak agar bersikap intoleran sejak dini. Mendidik agar anak intoleran sangatlah mudah. Sebagai digital native yang masih junior, anak memiliki kecenderungan memiliki perasaan kesepian. Koneksi yang kuat dengan internet membuat anak memiliki emosi yang gersang dan ‘hampa’, sehingga mereka mudah bersikap apatis, tak peduli. Bila hal ini dibiarkan begitu saja, fitrah anak untuk menyebarkan salam (baca: perdamaian) akan terkikis secara alamiah.

BacaJuga

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

Digital Native 

Prensky (2001) mengungkapkan istilah digital native pertama kali untuk mengklasifikasikan generasi yang lahir di era digital. Lingkungan digital secara alami dikelilingi oleh komputer, internet, gawai, video game, hingga reels di sosial media. Jamak diketahui bersama bahwa bahwa digital native ialah generasi yang lahir setelah tahun 1990. Hal ini berarti bahwa kaum milenial merupakan digital native yang menyukai hal praktis, tak bisa lepas dari internet, dan multitasking.

Menyadari hal ini, kaderisasi peacekeeper pada digital native harus diprioritaskan. Pendidikan semestinya dapat melembutkan hati, memupuk rasa toleransi, dan mencetak kader peacekeeper sebagai kontra dari gerakan radikalisme yang kini semakin masif. Pendidikan toleransi dan perdamaian haruslah berdasarkan pada kurikulum yang bersambung, sejak level pendidikan usia dini hingga level pendidikan tinggi. Tidak hanya itu, pendidikan toleransi dan aktualisasi nilai-nilai Islam ramah harus diaplikasikan mulai dari lingkungan keluarga, tetangga, hingga masyarakat luas. 

Melalui reels, video pendek, dan konten-konten lainnya pendidikan toleransi menjadi efektif untuk disebarluaskan. Sayangnya, banyak pula konten-konten bermuatan ujaran kebencian, dan konten berisi ketidaksopanan bertebaran. Anak dengan kemampuan validasi konten yang masih sangat terbatas akan cenderung mengimitasinya. Pada titik inilah, kaderisasi peacekeeper pada digital native dilawan oleh arus yang kuat, deras, dan masif. Perlu adanya konten-konten toleran dan damai untuk anak, sehingga anak lebih mudah memproduksi sikap toleran, damai, dan mengekspresikan Islam yang rahmatan lil alamin.

Page 1 of 2
12Next
Tags: Digital NativePeacekeeperperdamaianPerempuanPost-Truthradikalismetoleransi
Previous Post

Peran Santri dalam Menjaga Stabilitas NKRI (1)

Next Post

Diplomasi Total dengan Islam Nusantara

Nurul Lathiffah, S. Psi., M. Psi

Nurul Lathiffah, S. Psi., M. Psi

Peminat Kajian Psikologi Wanita

RelatedPosts

edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Edisi September 2
Bulletin Islamina

Maulid dan Budaya Populer

20/09/2024
Edisi September 1
Bulletin Islamina

Menerka Misi Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia

05/09/2024
Next Post
Diplomasi Total dengan Islam Nusantara

Diplomasi Total dengan Islam Nusantara

Melestarikan Ta'awun di Era Modern

Melestarikan Ta'awun di Era Modern

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.