Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Keseimbangan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Pendidikan Pesantren

Keseimbangan Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Pendidikan Pesantren

Hatim Gazali by Hatim Gazali
02/07/2023
in Gagasan, Tajuk Utama
7 1
0
8
SHARES
160
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Salah satu kritik keras terhadap Pendidikan umum adalah ketidakseimbangan antara pengetahuan, sikap dan keterampilan. Pendidikan kita, demikian bunyi kritiknya, lebih fokus pada aspek pengetahuan, aspek-aspek lain sering kali terabaikan. Akibatnya, lahir lulusan yang memiliki pengetahuan yang tinggi tapi defisit sikap dan keterampilan.

Di Pesantren, dalam hemat saya, pengetahuan, sikap, dan keterampilan ini lebih seimbang. Pembelajaran tidak hanya di ruang kelas dan berlangsung secara formal. Pembelajaran juga terjadi di luar kelas melalui pengajian-pengajian baik di masjid, musholla, maupun bahkan di kamar yang dipimpin oleh kepala/ketua kamar.

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Materi pelajaran sebagian langsung dipraktikkan, sebagian disesuaikan dengan tradisi-budaya pesantren. Yang langsung dipraktikkan seperti menghormati ilmu pengetahuan, guru dan orang tua. Buku (terutama Kitab Kuning), misalnya, tidak dibawa dengan penuh penghormatan: digendong (seperti gendong anak) agar tidak sejajar dengan pantat.

Demikian juga penghormatan kepada guru. Kitab ta’limul muta’allim bukan hanya dipelajari, tetapi juga dipraktikkan. Sikap menunduk di hadapan guru dan cium tangan guru adalah salah satu wujudnya.

Sebagian pengetahuan itu disesuaikan dengan tradisi-budaya pesantren. Ada banyak contoh tentang hal ini. Mereka belajar bahwa makna jihad dalam kitab-kitab itu al-qital (membunuh), dan seringkali yang menjadi objek adalah orang-orang kafir. Namun, materi pelajaran tersebut tidak seketika dipraktikkan dengan turun ke lapangan mencari orang-orang kafir untuk dibunuh.

Page 1 of 2
12Next
Tags: KH. Ghazali Ahmadikitab kuningPesantren
Previous Post

Tauladani Hikmah Idul Adha Untuk Bangun Indonesia yang Damai

Next Post

Bungkuslah dengan Pesantren Agar “Aman”

Hatim Gazali

Hatim Gazali

Pemimpin Redaksi Islamina.id | Dosen Universitas Sampoerna | Ketua PERSADA NUSANTARA | Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah PBNU

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Bungkuslah dengan Pesantren Agar Aman

Bungkuslah dengan Pesantren Agar “Aman”

Haji dan Manajemen Diri: Menggapai Kesempurnaan Perjalanan Spiritual

Haji dan Manajemen Diri: Menggapai Kesempurnaan Perjalanan Spiritual

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.