“Masih sangat minim orang yang memiliki kemampuan pemahaman zakat dan pengelolaan zakat sampai saat ini”, ucap Achmad di hadapan peserta Studium Generale.
Dalam pemaparan lanjutan, ia memberi pesan kepada para penerima Beasiswa Filantropi Islam agar memproduksi pemikiran baru terkait Filantropi di Indonesia dan menjadi amil yang berkarakter khusus.
“Mindset manusia amil itu sederhana, bagaimana ia bisa mengambil dan bagaimana ia bisa memberi. Selanjutnya ditingkatkan kembali pola pikirnya. Mampu membaca gejala sosial yang ada di masyarakat. Sehingga mampu menjadi referensi ilmiah untuk konsentrasi filantropi Islam tentunya,” ujarnya.
UIN Syarif Hidayatullah mengapresiasi BAZNAS RI dengan adanya beasiswa Filantropi Islam. Diketahui, ada 22 penerima beasiswa dengan konsentrasi Filantropi Islam di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah ini. Para amil ini juga mendapat pesan khusus agar menjadi pengelola zakat profesional.