Islamina.id – Kesehatan saat ini harganya mahal bahkan tak bisa dibeli dengan kekayaan sebanyak apapun. Faktor sumber penyakit berasal dari urusan perut mulai salah mengatur pola makan ataupun tidak bisa makan karena memang kekurangan.
Berapa banyak orang yang kaya akan materi tapi miskin akan ruhani maka hidupnya akan terasa gersang. Sebaliknya, berapa banyak orang yang kaya ruhani tapi miskin materi akan terasa ada yang kurang.
Salah satu kebutuhan penting bagi manusia adalah tercukupinya urusan pangan atau kebutuhan makan dan minum.
Untuk itu, mengatur pola makan sangat penting bagi kehidupan karena hal itu sebagai sarana menjaga diri dari kehancuran. Salah satu contoh ulama’ yang menjaga diri dari mengkonsumsi makanan secara berlebihan adalah Imam Syafi’i
Imam Syafi’i yang dikenal dalam sejarah islam sebagai seorang mujaddid kedua setelah Umar bin Abdul Aziz. Beliau juga dikenal sebagai tokoh pendiri madzhab syafi’i.
Efek Negatif Konsumsi Makanan Berlebihan
Imam Al Baihaqi dalam Manakib Imam Syafi’i mengutip perkataan imam Syafi’i yang berbunyi:
ﻣﺎ ﺷﺒﻌﺖ ﻣﻨﺬ ﺳﺖ ﻋﺸﺮﺓ ﺳﻨﺔ، ﺇﻻ ﺷﺒﻌﺔ اﻃﺮﺣﺘﻬﺎ، ﻳﻌﻨﻲ ﻓﻄﺮﺣﺘﻬﺎ؛ ﻷﻥ اﻟﺸﺒﻊ ﻳﺜﻘﻞ اﻟﺒﺪﻥ، ﻭﻳﻘﺴﻲ اﻟﻘﻠﺐ، ﻭﻳﺰﻳﻞ اﻟﻔﻄﻨﺔ، ﻭﻳﺠﻠﺐ اﻟﻨﻮﻡ، ﻭﻳﻀﻌﻒ ﺻﺎﺣﺒﻪ ﻋﻦ اﻟﻌﺒﺎﺩة
Aku tak pernah kenyang mulai umur 16 tahun. Alasannya ada beberapa efek negatif kenyang yaitu badan terasa berat, hati menjadi keras (susah menerima kebenaran), menghilangkan kecerdasan, selalu ingin tidur terus, malas dalam ibadah.