Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Kurban dan Nalar Abrahamic Religions

Kurban dan Nalar Abrahamic Religions

Kurban dan Nalar Abrahamic Religions

Ahmad Zainuri by Ahmad Zainuri
10/07/2022
in Gagasan, Peradaban, Tajuk Utama
9 1
0
10
SHARES
195
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Sementara dalam ajaran Kristen bahwa karena demikian besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga ia telah mengkaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal (Injil Yohanes 3:16). Yesus Kristus bukanlah oknum kedua; ia sebenarnya adalah oknum yang pertama, “sebab Tuhan mendamaikan dunia dengan diri-Nya” dan bahwa dalam kematian penebusan dosa dari anak-Nya. Berarti, Yesus Kristus mengorbankan diri-Nya sekali untuk selamanya sebagai korban penebus dosa. Dosa dipikulkan pada Yesus lalu Yesus dibunuh, maka lenyaplah dosa manusia bersama matinya Yesus. 

Berbeda dengan ajaran Islam. Sejarah pengorbanan dalam Islam berhubungan dengan kisah Nabi Ibrahim dengan putranya Ismail, yang dikatakan di dalam al-Quran Surat as-Shaffat: 101-107. Ibrahim dan Ismail bersedia melaksanakan perintah itu. Namun, tepat pada saat Ibrahim hendak menyelesaikannya dengan menyembelih putra tunggal yang sangat dikasihinya, tibalah suatu kejadian yang diberikan Allah kepada nabi Ibrahim, yakni dengan mengganti Ismail dengan seekor domba atau kambing. Hal ini mengisyaratkan bahwa setiap umat diperintahkan Allah untuk melakukan upacara ibadah kurban sebagai bukti keimanan, keikhlasan dengan berkorban demi kebaikan dan bermanfaat bagi orang lain. Disini sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan penebusan dosa dengan darah, apalagi mengorbankan nyawa manusia.

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Sehingga bisa ditarik dalam benang merahnya bahwa berkurban memiliki sebuah nilai dan makna dalam ibadah dan keimanan. Adapun hakikat kurban adalah, pertama, tidak pantas mengorbankan nyawa sesama manusia; kedua, korban yang diterima adalah yang terbaik dan yang paling kita cintai untuk meraih ridha Allah; ketiga, kesediaan beramal untuk kepentingan sosial juga untuk keridhaan Ilahi.

Baca Juga: Kisah Kelam Kekerasan dan Teror dalam Sejarah Agama Samawi

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Abrahamic ReligionsIdul AdhaNabi IbrahimNabi IshaqNabi IsmailnasraniSejarah KurbanYahudi
Previous Post

Toleransi, Kearifan Lokal, dan Politik Rekognisi

Next Post

Jejak Perjuangan Sayyid Zaini Dahlan

Ahmad Zainuri

Ahmad Zainuri

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
sayyid ahmad zaini dahlan

Jejak Perjuangan Sayyid Zaini Dahlan

thumbnail bulletin jum'at al-wasathy 33

Bulletin Jum'at Al-Wasathy | Edisi 033

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.