ﻋﻦ ﻣﻌﺎﺫ ﺑﻦ ﺃﻧﺲ اﻟﺠﻬﻨﻲ اﻟﺼﺤﺎﺑﻲ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ، ﺃﻥ اﻟﻨﺒﻲ (ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ) ﻗﺎﻝ: ” ﻣﻦ ﻛﻈﻢ ﻏﻴﻈﺎ ﻭﻫﻮ ﻗﺎﺩﺭ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﻳﻨﻔﺬﻩ ﺩﻋﺎﻩ اﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻠﻰ ﺭﺅﻭﺱ اﻟﺨﻼﺋﻖ ﻳﻮﻡ اﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺣﺘﻰ ﻳﺨﻴﺮﻩ ﻣﻦ اﻟﺤﻮﺭ ﻣﺎ ﺷﺎء. رواه ﺃﺑو ﺩاﻭﺩ، ﻭاﻟﺘﺮﻣﺬﻱ، ﻭاﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ،” ﻗﺎﻝ اﻟﺘﺮﻣﺬﻱ: ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ.
Artinya: Diriwayatkan dari Mu’adz bin Anas Al Juhani As Shahabi Radhiyallahu Anhu bahwasanya Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bersabda: orang yang mampu menahan kemarahannya padahal ia mampu melakukannya maka Allah memanggil dirinya dihadapan semua makhluk untuk memilih bidadari yang ia kehendaki. (HR. Abu Dawud, Turmudzi, Ibnu Majah. Imam Turmudzi berkomentar bahwa hadis ini termasuk hadis Hasan.
Ketiga, hadis Tentang sumber kemarahan berasal dari bisikan syaitan
ﻋﻦ ﻋﻄﻴﺔ ﺑﻦ ﻋﺮﻭﺓ اﻟﺴﻌﺪﻱ اﻟﺼﺤﺎﺑﻲ ﺭﺿﻲ اﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ، ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ (ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ) : ” ﺇﻥ اﻟﻐﻀﺐ ﻣﻦ اﻟﺸﻴﻄﺎﻥ، ﻭﺇﻥ اﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ﺧﻠﻖ ﻣﻦ اﻟﻨﺎﺭ، ﻭﺇﻧﻤﺎ ﺗﻄﻔﺄ اﻟﻨﺎﺭ ﺑﺎﻟﻤﺎء، ﻓﺈﺫا ﻏﻀﺐ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﻓﻠﻴﺘﻮﺿﺄ. رواه أبو داود
Artinya: Diriwayatkan dari Athiyyah bin Urwah As Sa’adi As Shahabi Radhiyallahu Anhu berkata: Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: Sesungguhnya kemarahan dari syaitan dan syaitan tercipta dari api. Sesungguhnya api akan padam dengan air maka apabila salah satu dari kalian sedang marah segera berwudhu. (HR. Abu Dawud).
Dari beberapa hadis yang telah dipaparkan diatas dapat dipahami bahwa sumber kemarahan berasal dari syaithan. Untuk itu kita harus meredamnya untuk selalu berwudhu sehingga emosi tak bertambah.
Baca selengkapnya di Syahadat.id