Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Menyikapi Hal Yang Dianggap Benar

Menyikapi Hal Yang Dianggap Benar

Menyikapi Hal yang Dianggap Benar

Hatim Gazali by Hatim Gazali
28/05/2020
in Kolom
4 0
0
4
SHARES
75
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Setiap agama mengandung dua unsur penting; -dalam istilah Prof. Dr. Amin Abdullah-yakni normativitas dan historitas. Secara normatif, agama berisi doktrin, ajaran yang diturunkan Tuhan untuk manusia. Karenanya, ia “sunyi” dari intervensi manusia dan kebenarannya bersifat universal. Tujuan penurunan agama adalah untuk dijadikan sebagai mediasi menuju Tuhan (hablun min Allah)dan membangun hubungan baik dengan sesamanya (hablun min al-nas).

Robert N. Bellah menegaskan, agama diturunkan sebagai instrumen ilahiah untuk memahami dunia (2000). Ia turunkan sebagai way of life, untuk memanusiakan manusia dan sebagai problem solver atas segala persoalan yang dihadapi manusia.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Jadi agama, mempunyai dua fungsi dan makna yang harus dilaksanakan secara sejajar, yakni makna transendental, sakral dan makna imanental, profan.

Namun secara historis, agama penuh dengan campur tangan manusia. Sebab, agama tidak diturunkan dalam ruang hampa. Ia diturunkan dalam aneka spektrum historis-budaya tertentu, sehingga manusia mengambil bagian penting dalam agama. Sebab agama diturunkan hanya untuk manusia, yakni kemaslahatan manusia.

Peradaban, politik, sosial juga turut membentuk lahirnya agama tersebut. Islam senantiasa bergumul dalam realitas objektif yang menyejarah, ikut mewarnai dan membentuk kebudayaan manusia. Dalam bahasa antropolog Clifford Geertz, agama bukanlah sesuatu yang otonom. Misalnya, Islam turun di Jazirah Arab yang sangat kompleks dari peradaban manusia. Di Arab ada pelbagai macam suku, agama, ras yang saling mempengaruhi dan dipengaruhi. Maka ajaran agama sangat terikat dengan kondisi dan situasi sosial setempat, bersifat temporal-partikular. Sebab agama dengan budaya setempat berdialektika secara terus-menerus.

Islam yang ada di Arab tentu akan berbeda (misalnya dari aspek-aspek hukumnya) dengan Islam yang ada di Indonesia. Maka kebenaran agama dalam optik historitas bersifat partikular.

Dalam memahami suatu agama, kedua aspek penting dari agama ini selayaknya dibedakan, bukan dipisahkan. Sebab, hubungan antara keduanya ibaratnya sebuah koin (mata uang) dengan dua permukaan. Kedua permukaan koin ini tidak bisa dipisahkan, namun bisa dibedakan. Kedua aspek tersebut bukanlah dua entitas yang berdiri sendiri dan saling berhadap-hadapan, tetapi keduanya terajut dalam satu kesatuan, sehingga kedua aspek darinya tidak bisa dibuat tegang. Karena itulah, mengabaikan salah satu aspeknya berarti kita terjebak dalam salah satu ekstrem tertentu. Akibatnya, pemahaman tentang Islam tidak komprehensip, dan sepotong-sepotong.

Kemudian, Islam sebagai hasil konstruksi budaya lokal yang bersifat historis juga harus ditafsirkan dalam konteks sosial dimana Islam turun. Begitupula dengan teks agama. Alquran adalah gagasan Tuhan yang diterjemahkan oleh Muhammad dalam bahasa manusia sebagai respon terhadap lokalitas yang mengitarinya saat itu tidaklah untoucable. Karena itulah tafsir terhadap Islam mesti beragam sesuai dengan sejauhmana Islam dipahami. Kesemua tafsir tersebut adalah absah dan bisa diterima manakala dikontekstualisasikan dengan realitas sosial yang berada di sekitarnya.

Begitu pula yang terjadi dengan pemikiran keagamaan yang belakang ini terlihat kontroversial. Islam Liberal tidak akan menemukan konsensus bersama dalam memahami Islam dengan kalangan fundamentalis

Islam Fundamentalis akan meyakini dirinya yang benar sementara Islam Liberal adalah salah sama sekali, sehingga memerangi terhadapnya adalah salah satu bentuk ekspresi pelaksanaan ajaran agamanya, jihad (holy war).

Pesan Perdamaian

Jika kedua ekstrem gerakan keagamaan di Indonesia ini sama-sama memperhatikan kedua aspek di atas, maka menghakimi orang lain dapat dihindari. Memang, Islam secara normatif mengajarkan perdamaian, kerukunan. Namun ketika pesan tersebut diterjemahkan dalam realitas sosial yang beragam, maka ia bersifat historis-sosiologis. Meski secara normatif Islam mengajarkan perdamaian dan antikekerasan, dalam realitasnya agama mudah sekali dijalankan dan dipraktikkan dengan cara-cara yang angker, sangar, dan menyeramkan.

Pesan perdamaian dalam Islam berbeda maknanya dalam realitas sosial antara Islam liberal dengan Islam fundamentalis. Islam Liberal merujuk kepada subtansi dari doktrin agama -atau meminjam istilahnya Al-Syatiby adalah Maqashid al-Syariah-sekaligus kurang memperdulikan teks agama (non-literal), sementara Islam fundamentalis lebih menekankan pada makna tekstual dari agama, bukan pada subtansi. Akibatnya dalam memahami pesan agamanya tidak menemukan titik persamaan.

Page 1 of 2
12Next
Previous Post

Memaknai Kembali “Islam Kita”

Next Post

Mempertimbangkan Gagasan Eco-Theology

Hatim Gazali

Hatim Gazali

Pemimpin Redaksi Islamina.id | Dosen Universitas Sampoerna | Ketua PERSADA NUSANTARA | Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah PBNU

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Mempertimbangkan Gagasan Eco-theology

Mempertimbangkan Gagasan Eco-Theology

Dibutuhkan Ulama Perempuan

Dibutuhkan Ulama Perempuan

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.