Dirinya mengungkapkan bahwa santri memiliki ilmu yang banyak dan bagus karena mereka belajar ilmu Islam dari para Kiyai, namun memiliki beberapa kekurangan.
“Kelemahan para santri mereka kurang artikulatif, kurang banyak menulis, kurang banyak membuat dan memproduksi konten dan juga kurang canggih memahami bahasa komunikasi saat ini,” tambahnya.
Pria yang melanjutkan sekolah di Harvard University ini menyampaikan bahwa generasi muda dan para santri perlu memperkuat kemampuan komunikasi.
“Padahal para santri memiliki ilmunya, jadi tinggal memoles tekniknya saja”, ujarnya.
Pihaknya berharap setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, generasi muda termasuk para santri khususnya di daerah Jawa Tengah ini memiliki kemampuan dan terus meningkatkan keahlian yang mereka miliki.
“Saya berharap setelah mengikuti patihan ini mereka menjadi generasi muda yang punya skill teknis yang mampuni sehingga bisa menyampaikan ajaran-ajaran Islam yg rahmatan lil alamin sesuai dengan bahasa sekarang,” tutupnya.