Pada kenyataannya, imbas dari urusan politik adalah adanya gesekan untuk memperebutkan pengaruh, pemilih, juga selalu muncul adu argumen yang kadang memicu konflik sampai adu fisik.
Belajar dari realita yang ada, sebaiknya kita tak tertipu atau tersulut api kemarahan karena kekalahan pilihannya, sehingga mengorbankan hubungan persaudaraan maupun persahabatan, teman berubah menjadi lawan, begitu juga lawan menjadi kawan, maka tak usah berlebihan, fanatik kepada seseorang dengan memuji setinggi langit, maupun menghinanya dengan cara yang sangat keterlaluan yang didasari oleh api kemarahan dari nafsu kita, karena kita akan menyesal dikemudian hari.
Hal ini seperti dalam potongan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Thabrani:
واحبب من شئت فإنك مفارقه
Artinya: dan cintailah orang yang kamu kehendaki, karena kamu akan berpisah dengannya.
Dari penjelasan Hadis di atas orang akan berpisah dengan orang yang ia kagumi, sayangi, maupun yang orang yang ia dukung dalam pemilu, maka tak perlu berlebihan dalam menyayanginya, atau pun mendukungnya, begitu juga tak usah berlebihan dalam memusuhi orang yang tak sependapat dengan cara berfikir, atau tingkah lakumu, karena dikemudian hari bisa berubah menjadi suka kepadamu.
Seorang Ulama besar yaitu Syeh Qadir Al Jailani pernah berpesan, Janganlah kalian terlalu mencintai sesuatu, atau pun membencinya, setelah kau menggalinya, atau menelitinya, sesuai dengan Ajaran Agama atau tidak, agar kecintaan atau kebencianmu tak dilandasi oleh hawa nafsu. Apapun perbuatan manusia, jika dilandasi oleh Nafsu, pasti ia selalu mengarahkan untuk berbuat sesuatu yang terlarang(negatif).
4 hal kecil berubah menjadi besar
Dalam kitab Manakib Imam As Syafi’i karya Imam Baihaqi, beliau mengutip perkataan Imam Syafi’i tentang 4 hal kecil, yang berubah menjadi besar, yaitu:
Pertama, penyakit, kalau tak cepat diobati, akan segera menyebar keseluruh badan, yang bisa menyebabkan kematian seseorang.
Kedua, kefakiran, ini menjadi faktor krusial seseorang, karena kefakiran menjadi sumber kerusakan, segala cara akan dilakukan demi mencukupi kebutuhannya, sampai menjual keyakinannya juga tak jadi masalah.
Baca juga: