“Dengan demikian Idul Fitri sangat besar peluangnya untuk kita menjaga perdamaian, kerukunan, persatuan. Dengan semua nilai-nilai yang sudah kita raih selama Ramadhan dan kita wujudkan kebahagiaan itu di Idul Fitri,” tambah Amany.
Ia mengungkapkan Idul Fitri identik dengan kemenangan atas selesainya misi spiritual di bulan Ramadan. Oleh karena itu, disunahkan untuk saling mengucapkan selamat dengan berakhirnya Ramadan. Amany mengungkapkan, ucapan ini merupakan syiar umat Islam dan bahkan juga dengan yang non-muslim. Semua bersilaturahim saling memaafkan kesalahan dan polemik yang terjadi untuk merajut persatuan antar anak bangsa,
“Kita selalu diingatkan bahwa silaturahim akan memperpanjang umur, menambah rezeki dan juga mempererat hubungan sosial. Hubungan politik pun dapat menjadi stabil dengan adanya niat untuk bersatu. Kita tidak boleh terpecah belah antar umat dan juga anak bangsa Indonesia,” tambah Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan semangat Idul Fitri dan silaturahim antar anak bangsa ini, Amany berharap terwujudnya Indonesia yang sejahtera, damai dan harmoni. Momentum Pemilu 2024 perlu disikapi dengan semangat mengedepankan kemaslahatan bangsa, daripada kepentingan pribadi dan golongan. Para politikus yang berjuang, harus serius mengedepankan program untuk kesejahteraan bangsa. Dengan demikian, menurut Amany, kedewasaan masyarakat Indonesia dalam berdemokrasi akan terwujud.
“Yang berpolitik, bertanggung jawab atas rencana program kerjanya supaya betul-betul dapat membangun negeri ini. Demokrasi yang sudah dinikmati oleh bangsa Indonesia selama ini harus kita rawat dengan menjaga stabilitas bangsa, dan dengan merajut terus secara berkesinambungan jembatan atau silaturahim yang ada di Indonesia,” tutup Amany.