Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kabar

Pancasila Sudah Mengandung Nilai-Nilai Agama

Waspada Propaganda Kelompok Radikal Benturkan Pancasila dengang Agama

Admin Islamina by Admin Islamina
10/05/2024
in Kabar
2 0
0
2
SHARES
46
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Sejak awal kemerdekaan relasi tentang komitmen kebangsaan dan keagamaan selalu memantik polemik ihwal posisi agama dalam dalam arena politik kebangsaan, begitusebaliknya. Pun saat pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) dan pasca Pemilu 2024, isu itu kembali dihembuskan oleh kelompok tertentu guna kepentingan politik dan memicu terjadinya polarisasi dan ketegangan di tengah masyarakat.

Pengamat Timur Tengah dan Terorisme, Muhammad Suaib Tahir, Lc, MA, Ph.D. mengatakan bahwa pasca pemilu banyak suara-suara yang seakan-akan tidak puas dengan hasil pemilu tersebut. Lebih miris karena banyak suara-suara yang mulai tidak mempercayai proses demokrasi di negeri ini.

BacaJuga

Generasi Muda Patut Waspadai Penyebaran Intoleransi dan Radikalisme Gaya Baru

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

Konflik Global Atasnamakan Islam, Gus Yahya: Kampanye Al-Islam Al-Insaniyah Solusinya

“Yang lebih ironis lagi, ada pihak-pihak yang masih saja menggunakan isu alternatif sistem pemerintahan di Indonesia. Seperti misalkan khilafah yang dianggap akan menyelesaikan semua permasalahan,” ujar Suaib Tahir di Bogor, Rabu (8/5/2024).

Menurutnya, bangsa Indonesia yang sejak awak terdiri dari berbagai suku, ras dan agama ini memang rentan dengan berbagai masalah kebangsaan. Ia menilai, seharusnya kalau terjadi perselisihan di kalangan elit politik, semestinya masyarakat tidak perlu terpengaruh.

“Masalah terjadi ketika masyarakat kita yang ada dibawah menjadi ikut-ikutan. Kita jangan mudah terpengaruh dengan isu-isu lain yang berkembang. Apalagi yang dapat  menggiring kita untuk bercerai-berai atau menggiring kita untuk saling memusuhi antara satu dengan yang lain. Tentunya yang rugi kita sendiri,” tutur Suaib.

Lebih lanjut, anggota Komisi Ukhuwah Islamiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menyampaikan bahwa pandangan-pandangan yang kadang menganggap bahwa Nation State itu sudah tidak layak lagi di negeri ini. .

“Jawaban yang dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru. Namun memperkuat persatuan dan kesatuan sesuai dengan konsep negara bangsa seperti yang dicetuskan oleh para founding fathers bangsa ini melalui ideologi atau falsafah bangsa yaitu Pancasila,” ucapnya.

Dosen Pasca Sarjana di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta itu mengungkapkan, Indonesia sudah memiliki falsafah bangsa yaitu Pancasila. Maka para generasi muda di negara ini harus menggali ulang hal tersebut karena Indonesia sejatinya memang bukan negara agama, namun ideologi Pancasila sudah mengandung nilai-nilai agama.

“Oleh karena itu jika ada pihak yang membenturkan agama dengan falsafah bangsa adalah hal yang keliru. Karena sesungguhnya falsafah negara dalam Pancasila semuanya terkandung nilai-nilai agama. Di mana ada ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah maupun keadilan. Yang mana itu semua adalah  ajaran agama,” terang Direktur Damar Institute.

Dirinya menyebut bahwa sangat tidak relevan kalau masih ada pihak pihak yang suka membentur-menturkan antara agama dan kebangsaan. Karena agama itu sendiri mengakui kebangsaan dan agama mengajarkan agar saling mengenal serta saling mengerti antara satu dengan yang lain juga dapat bertakwa kepada Allah SWT.

‘Jadi konsep kebangsaan atau national state di Indonesia sesungguhnya tidak bertentangan dengan agama,” tandas Kyai Suaib.

Tags: Agamakelompok radikalkhilafahPancasilaSuaib Tahir
Previous Post

Apa Perlunya Pembatasan Kebebasan Berekpresi di Dunia Maya?

Next Post

Prabowo-Gibran Diharapkan Lebih Tegas Berantas Kelompok Anti Pancasila

Admin Islamina

Admin Islamina

RelatedPosts

Generasi Muda Patut Waspadai Penyebaran Intoleransi dan Radikalisme Gaya Baru
Kabar

Generasi Muda Patut Waspadai Penyebaran Intoleransi dan Radikalisme Gaya Baru

18/11/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
Gus Yahya PBNU
Kabar

Konflik Global Atasnamakan Islam, Gus Yahya: Kampanye Al-Islam Al-Insaniyah Solusinya

24/09/2024
Hikmah Maulid Nabi Sangat Bagus Untuk Menangkal Penyebaran Radikalisme dan Terorisme
Kabar

Hikmah Maulid Nabi Sangat Bagus Untuk Menangkal Penyebaran Radikalisme dan Terorisme

23/09/2024
Lakpesdam PBNU: Inspirasi Pupuk Kasih Sayang dan Persaudaraan
Kabar

Lakpesdam PBNU: Inspirasi Pupuk Kasih Sayang dan Persaudaraan

12/09/2024
Noor Huda: Cegah Swa-Radikalisasi dengan Penanaman Literasi Digital, Penguatan Narasi Positif, dan Penegakan Hukum
Kabar

Noor Huda: Cegah Swa-Radikalisasi dengan Penanaman Literasi Digital, Penguatan Narasi Positif, dan Penegakan Hukum

13/08/2024
Next Post
Prabowo-Gibran Diharapkan Lebih Tegas Berantas Kelompok Anti Pancasila

Prabowo-Gibran Diharapkan Lebih Tegas Berantas Kelompok Anti Pancasila

Simboliasasi Keagamaan Ditengah Masyarakal Plural

Simboliasasi Keagamaan Ditengah Masyarakal Plural

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.