<p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt" data-doc-id="1694666000000055001" data-doc-type="writer">Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sub-kultur dan keaneka ragaman ras, budaya serta kepercayaan agama terbanyak di dunia. Sudah barang tentu, menjadi sangat penting bagi bangsanya untuk menjaga stabilitas serta keanekaragaman itu tetap terjaga.</p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Moderasi beragama adalah salah satu cara untuk menjaga stabilitas tersebut. Karena saat ini, banyak sekali kelompok-kelompok yang mengatas namakan agama sebagai tameng untuk menghancurkan stabilitas negara.</p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Memang, sejak dahulu agama seakan menjadi tameng tak kasat mata bagi orang-orang tak bertanggung jawab untuk kepentingan kelompoknya. Sikap <a href="https://id.wikipedia.org/wiki/Fanatisme#:~:text=Fanatisme%20adalah%20paham%20atau%20perilaku%20yang%20menunjukkan%20ketertarikan%20terhadap%20sesuatu%20secara%20berlebihan.">fanatik</a> kelompok, kepentingan politik, kekuasaan tak jarang disangkut pautkan dengan agama.</p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Tak jarang pula, umat beragama terdahulu mengada-adakan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Seperti membuat penafsiran “serampangan” terhadap ayat al-Qur’an, membuat hadist palsu, mengatas namakan agama untuk membuat dalih atas apa yang mereka lakukan.</p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","fw":"bold","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt"><span style="font-size: 18pt;"><strong>Hubungan Intim Agama dan Negara sebagai Sumber Moderasi Beragama</strong></span></p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Keamanan dan kenyamanan adalah unsur utama dan diantara yang terpenting untuk seseorang dapat melaksanakan aktifitas dengan normal.</p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Aktifitas apapun hanya dapat dilakukan ketika rasa "tenang" itu menyeliputi jiwa. Termasuk di dalamnya ialah yang berkaitan dengan agama, ibadah adalah satunya.</p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Sudah maklum dan jelas kiranya mungkin, apa yang dikatakan oleh Hujjah al-Islam imam al-Ghazali dalam magnum opusnya Ihya Ulum ad-Din (1/49):</p> <p class="zw-paragraph" style="text-align: right;" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt"><span style="font-family: amiri; font-size: 14pt;">أن مقاصد الخلق مجموعة فى الدنيا ولا نظام للدين الا بنظام الدنيا فإن الدنيا مزرعة الاخرة وهي الألة الموصلة إلى الله عز وجل لمن اتخذها الة ومنزلا ولم يتخذها مستقرا ووطنا...</span></p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300,"fs":"italic"}" data-margin-bottom="8.0pt"><em>“Sesungguhnya tujuan-tujuan dari umat manusia itu terkumpul pada dunia, agama tidak akan berjalan tanpa bantuan (urusan) dunia. Dunia adalah lahan bagi akhirat, alat yang dapat membuat manusia sampai kepada Allah (mendapatkan keridhoan-Nya) bagi mereka yang menjadikan dunia sebagai alat dan tempat (singgah) bukan tempat tinggal dan tanah air”</em></p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Agama harus tersinergikan dan terhubung baik dengan dunia yang menjadi pendampingnya. Dalam hal ini, yang dimaksud terurgen salah satunya ialah dalam hal menjaga stabilitas keamanan beribadah itu sendiri, Negara sebagai “rumah beribadah”. Oleh karenanya untuk ketenangan ibadah diperlukan keamanan negara.</p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Belakangan ini, banyak sekali orang-orang yang mungkin bisa dikatakan sedikit, demi-sedikit mencoba untuk menggoyahkan stabilitas keamanan negara itu dengan melakukan aksi-aksi radikal mengatasnamakan agama.</p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Sungguh ironis, sesuatu yang harusnya berjalan berdampingan malah dikambing hitamkan dan dibuat terlihat "bermusuhan".</p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Dan parahnya lagi, mereka yang notabene masih termasuk orang awamlah yang melakukan aksi radikalisme itu dengan dalih berjihad. Orang-orang yang hanya tahu dan terpancing oleh "hoaks" atau isu-isu lain yang tersebar lewat kacamata platform aplikasi gawai, internet.</p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","fw":"bold","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt"><span style="font-size: 18pt;"><strong>Pentingnya Toleransi Antar Umat Beragama</strong></span></p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Toleransi antar umat beragama menjadi suatu kewajiban mutlak bagi bangsa yang majemuk, terdiri dari beragam ras, budaya dan agama. Pernyataan tersebut merupakan hal yang wajar, mengingat banyaknya konfrontasi yang terjadi dengan mengatas namakan pembelaan diri, rasa bahwa dirinya dan ajaran agamanyalah yang paling baik dan benar, triumfalisme.</p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Banyak contohnya, sikap triumfalisme menjadi sebab kendornya relasi antar umat beragama. Bahkan bisa sampai mengakibatkan aksi radikalisme.</p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Sebenarnya sikap tersebut wajar ada bagi setiap pemeluk agama jika hanya dilakukan untuk menguatkan keimanan pada diri. Namun, akan menjadi tidak wajar jika sampai menyalahkan dan mengkafirkan umat beragama lain, apalagi sampai adanya aksi radikalisme.</p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Pemikiran liberal ini sering terjadi dikalangan umat Islam sejak dulu. Meskipun melakukan keburukan, keburukan itu dianggap sesuatu yang biasa. Namun sebaliknya, jika yang melakukannya Non muslim, sebaik apapun tidak bernilai baik dihadapan orang Islam,.</p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Allah berfirman dalam Al-Quran surat Al-Mumtahanah (60/8-9):</p> <p class="zw-paragraph" style="text-align: right;" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt"><span style="font-family: amiri; font-size: 14pt;">لَّا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ (8) إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَىٰ إِخْرَاجِكُمْ أَن تَوَلَّوْهُمْ ۚ وَمَن يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ</span></p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt"><em>"Allah tidak melarang kalian umat Islam kepada orang-orang non muslim yang tidak memerangi kalian dalam (persoalan agama) dan tidak mengusir kalian dari rumah kalian untuk berbuat baik dan adil kepada mereka, sungguh Allah menyukai orang-orang yang berbuat keadilan (8). Yang Allah larang ialah untuk berbuat asih kepada mereka (orang-orang non muslim) yang memerangi kalian dalam urusan agama dan terang-terangan mengusir kalian, orang-orang (muslim) yang berbuat asih dengan mereka adalah merupakan orang-orang dzalim (9)."</em></p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Ayat tersebut menjelaskan bagaimana seharusnya umat Islam bersikap dengan umat beragama lainnya. Bagaimana seharusnya umat Islam bersikap baik dan adil. Serta bagaimana selama ini umat Islam salah menyikapi diri terkait sikap triumfalisme itu, dengan memproklamirkannya dengan cara-cara yang tidak baik. Sikap toleransi dan saling menghargai antar umat beragama saat ini harus ditingkatkan.</p> <p class="zw-paragraph" data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt">Demikian kiranya bagaimana pentingnya bagi umat Islam menjaga stabilitas negara dengan selalu menerapkan kemoderatan dalam beragama. Santri sudah sewajarnya untuk bersikap tawasuth, tawazun dan tasamuh dalam segala hal, serta menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.</p> <p data-linerule="auto" data-line-height="1.5" data-textformat="{"ff":"Carlito,Calibri","size":12,"fw_i":300}" data-margin-bottom="8.0pt"><span style="font-size: 14pt; color: #800000;"><strong>Baca Juga: <a style="color: #800000;" href="https://islamina.id/misi-pesantren-untuk-kemaslahatan-publik-2/">Misi Pesantren untuk Kemaslahatan Publik (2)</a></strong></span></p><!--nextpage--> <div class="jeg_meta_container"> <div class="jeg_post_meta jeg_post_meta_1"></div> </div>