Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kabar
KH Ali M Abdillah

KH Ali M Abdillah

Ramadan Waktu Terbaik Netralisir Virus Nafsu Amaroh dan Lawwamah

Admin Islamina by Admin Islamina
12/04/2023
in Kabar
2 0
0
2
SHARES
34
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Bulan Ramadan adalah bulan penuh ampunan. Ramadan juga sarat dengan perjuangan umat Islam dalam menggapai kesempurnaan. Melalui ibadah puasa, bulan Ramadan seolah menjadi tonggak pergulatan diri dalam mengendalikan nafsu insani.

Perjuangan umat Islam di bulan Ramadan adalah hal yang selalu ditemukan tiap tahunnya, namun nyatanya itu bukanlah hal yang mudah. Meski demikian, tantangan mengendalikan nafsu yang banyak ragamnya merupakan kewajiban yang harus ditunaikan.

BacaJuga

Generasi Muda Patut Waspadai Penyebaran Intoleransi dan Radikalisme Gaya Baru

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

Konflik Global Atasnamakan Islam, Gus Yahya: Kampanye Al-Islam Al-Insaniyah Solusinya

Wakil Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia, Dr. KH. Ali M. Abdillah, MA., menjelaskan bahwa bulan Ramadan dapat dianggap sebagai bulan jihad karena dalam setiap manusia, ada nafsu yang harus dikendalikan. Nafsu sendiri terbagi menjadi dua, ada yang disebut dengan amaroh dan yang disebut dengan lawwamah. Dua hawa nafsu ini selalu mengajak insan untuk berpaling dari Allah dan membuat kerusakan di muka bumi.

“Contoh hawa nafsu lawwamah itu nafsu yang digerakkan oleh iblis. Iblis masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah, sebagaimana hadits assyaithon yajri majroddam. Ketika aliran darah banyak bersumber dari makanan haram, maka hal itu paling cepat memproduksi setan atau iblis dalam diri manusia. Bisa dilihat, orang yang banyak memakan barang yang haram, pasti muncul perilaku yang destruktif atau merusak. Seolah-olah dia tidak memiliki sifat kemanusiaan, seperti raja tega. Ini sesungguhnya adalah sifat hayawanat atau sifat kebinatangan,” jelas pria yang kerap disapa Kyai Ali di Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Pengasuh Pondok Pesantren al Rabbani Islamic College Cikeas ini menjelaskan jika dalam teori tasawuf ada yang disebut dengan nafsu sabu’iyah atau nafsu binatang liar. Selayaknya binatang liar yang berkelahi, kalau lawannya tidak mati, pasti akan dihabisi sampai tinggal tulang belulang.

Inilah kekejian binatang liar. Ketika didominasi oleh nafsu amaroh dengan karakter sabuiyah yang dominan, pasti muncul sifat karakter rakus, kemudian raja tega, menghalalkan segala cara, dan juga dia akan semena-mena. Kemudian amaroh juga punya karakter bahimiyah atau binatang ternak.

Menurut Kyai Ali, manusia dengan karakter bahimiyah memiliki orientasi hidup hanya untuk mencari makan, kemudian menuruti hawa nafsu biologisnya. Ini bisa dilihat binatang ternak yang polanya seperti itu. Karakter bahimiyah orientasi hidupnya hanya bekerja dari pagi sampai malam, kemudian melupakan ibadah, lalu setelah dapat uang untuk foya-foya dan mengikuti hawa nafsu.

“Puasa harus memiliki dampak yang positif untuk menurunkan tensi penguasaan nafsu pada  diri manusia. Cara yang paling efektif untuk menundukkan nafsu amaroh baik yang sabuiyah maupun bahimiyah, yaitu dengan cara lapar. Lapar ini sebagai akar untuk bisa memutus mata rantai terjadinya dominasi nafsu amaroh,” imbuh Kyai Ali.

Page 1 of 2
12Next
Tags: amarohJihadKH Ali M AbdillahlawwamahnafsuRamadan
Previous Post

PUASA ITU UNTUK MENJADI MUTTAQIN !

Next Post

LAILATUL QADAR, DARI ISTIMEWA SAMPAI FYP?

Admin Islamina

Admin Islamina

RelatedPosts

Generasi Muda Patut Waspadai Penyebaran Intoleransi dan Radikalisme Gaya Baru
Kabar

Generasi Muda Patut Waspadai Penyebaran Intoleransi dan Radikalisme Gaya Baru

18/11/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
Gus Yahya PBNU
Kabar

Konflik Global Atasnamakan Islam, Gus Yahya: Kampanye Al-Islam Al-Insaniyah Solusinya

24/09/2024
Hikmah Maulid Nabi Sangat Bagus Untuk Menangkal Penyebaran Radikalisme dan Terorisme
Kabar

Hikmah Maulid Nabi Sangat Bagus Untuk Menangkal Penyebaran Radikalisme dan Terorisme

23/09/2024
Lakpesdam PBNU: Inspirasi Pupuk Kasih Sayang dan Persaudaraan
Kabar

Lakpesdam PBNU: Inspirasi Pupuk Kasih Sayang dan Persaudaraan

12/09/2024
Noor Huda: Cegah Swa-Radikalisasi dengan Penanaman Literasi Digital, Penguatan Narasi Positif, dan Penegakan Hukum
Kabar

Noor Huda: Cegah Swa-Radikalisasi dengan Penanaman Literasi Digital, Penguatan Narasi Positif, dan Penegakan Hukum

13/08/2024
Next Post
LAILATUL QADAR, DARI ISTIMEWA SAMPAI FYP?

LAILATUL QADAR, DARI ISTIMEWA SAMPAI FYP?

Jadikan Ramadan Bulan Madrasah Nafsu Latih Kesabaran Untuk Sebarkan Kerahmatan

Jadikan Ramadan Bulan Madrasah Nafsu Latih Kesabaran Untuk Sebarkan Kerahmatan

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.