Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Saat Nabi Izinkan Kebaktian di Masjid

Saat Nabi Izinkan Kebaktian di Masjid

Saat Nabi Izinkan Kebaktian di Masjid

Syahril Mubarok by Syahril Mubarok
25/04/2022
in Gagasan, Tajuk Utama
71 4
0
74
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Ramai desakan yang mengatasnamakan masyarakat dalam perizinan pembangunan ibadah umat Non-Muslim, adalah salah satu masalah yang belum terselesaikan di Indonesia. Alih-alih sebagai negara bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika, tetapi persoalan hak warga negara belum tuntas. Lalu apa jadinya jika masalah ini belum selesai?

Di usia yang tak lagi muda, Indonesia tampil menjadi negara dengan mayoritas umat Muslim terbanyak. Merujuk data dari World Population Review, sekitar 231 juta orang adalah penduduk beragama Islam. Sedangkan data dari Direktorat Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri, ada sekitar 236,53 juta jiwa (86,88%) pemeluk agama Islam. Artinya, Indonesia sudah menjadi bagian dari negara umat khususnya Islam.

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Indonesia juga menganut falsafah atau ideologi Pancasila. Yang mana nilai-nilai Pancasila itu sendiri sudah islami. Mulai dari sila pertama sampai sila kelima. Falsafah ini yang dipegang teguh oleh masyarakat kita pada umumnya.

Kondisi berbeda ketika melihat saudara-saudara Non-Muslim di Indonesia. Beberapa contoh kasus di berbagai wilayah, menunjukkan adanya sikap intoleransi, intervensi, dan kebencian yang membuat sekat kemanusiaan. 

Masih banyak dari warga Indonesia membatasi hak dalam pembangunan rumah ibadah Non-Muslim. Mulai dari intervensi secara personal, aksi penolakan, bahkan sampai berujung perusakan. Kondisi ini sangat terbalik dari substansi “Pancasila”. Persoalan ini, hampir semua belum tuntas dan umat Non-Muslim juga tidak merasa nyaman dalam beragama.

Fakta di Indonesia, dalam pemahaman umat Muslim sendiri, sebagian masih “aneh” jika mereka hidup berdampingan dengan pemeluk agama lain. Paradigma konservatisme agama sangat kuat di kalangan umat Muslim Indonesia. Hal ini yang membuat kaku dan terlihat egosentris.

Nabi Izinkan Umat Nasrani Kebaktian di Masjid

Soal keberagaman, umat Muslim harusnya tahu bagaimana dahulu Nabi Muhammad SAW, menghormati umat agama lain. Sangat banyak bukti-bukti yang dipersembahkan sejarah bahwa Islam adalah agama toleransi. Baik terhadap sesama Muslim maupun terhadap seluruh umat manusia (tanpa mengenal agama dan kepercayaan).

Contoh seperti kisah orang-orang Nasrani Najran. Pada tahun 10 Hijriah, ketika Nabi SAW berhasil memasuki kota Madinah dengan damai, berduyunlah orang-orang memeluk agama Islam. Tak hanya dari dalam Madinah, dari luar wilayah juga turut memeluk Islam. Salah satu dari rombongan luar kota itu adalah orang-orang Nasrani yang berasal dari Najran — Najran adalah wilayah yang terletak pada barat daya Arab Saudi dan berbatasan dengan Yaman — dan mereka diterima oleh Nabi SAW.

Rombongan umat Nasrani dari Najran tersebut sebanyak 60 orang. Dipimpin langsung oleh uskup mereka, Nabi SAW. menyambut dengan senang hati dan dipersilahkan masuk masjid. Tujuan mereka adalah berdialog dengan Rasulullah SAW perihal akidah.

Memang akidah antara umat Muslim dan Nasrani berbeda. Akan tetapi, perbedaan ini bukan untuk menjelaskan bahwa berbeda berarti bermusuhan. Saat waktu ibadah mereka tiba, mereka memohon izin untuk melaksanakan ibadah kebaktian di dalam masjid. Kemudian, Nabi SAW. membolehkan rombongan Nasrani Najran tersebut untuk kebaktian dalam masjid. 

Sketsa yang dilakukan oleh Nabi SAW kepada umat Nasrani Najran di atas merupakan sedikit teladan bagi umat Muslim. Nabi saja tidak melarang ibadah Non-Muslim, justru menunjukkan bahwa Islam itu agama yang sangat toleran. 

Hubungan Muslim dan Nasrani Najran sangatlah cair tanpa permusuhan. Bahkan Nabi SAW. membuat perjanjian tentang hubungan Islam-Nasrani. Diriwayatkan dari Abu Daud, berikut kutipan sedikit dari isi perjanjian tersebut:

Page 1 of 2
12Next
Tags: IntoleransiKebaktiankisah nasraninasraniNon-MuslimRumah IbadahTeladan Nabitempat ibadahtoleransi
Previous Post

Jangan Sembarang Tuduh “Penista Agama”

Next Post

Peran Santri dalam Menjaga Stabilitas NKRI (2)

Syahril Mubarok

Syahril Mubarok

Netflix dan Kopi Hitam

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Peran Santri dalam Menjaga Stabilitas NKRI 2

Peran Santri dalam Menjaga Stabilitas NKRI (2)

Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar di Lebak

Fanatisme Agama Bagus, Tapi Jangan Monopoli Kebenaran dan Yang Lain Dinilai Salah

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.