Ia melaporkan bahwa 83 persen dari total kematian selama musim haji, yang mencapai 1.079 dari 1.301, adalah mereka yang tidak memiliki izin haji. Atas meninggalnya para jemaah ini, Al-Shalhoub turut menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban.
Dalam kesempatan ini juga, Kolonel Al-Shalhoub mengonfirmasi keberhasilan sistem pengamanan musim haji 2024.
“Rencana ini dilaksanakan jauh hari sebelumnya, mengikuti arahan dari pimpinan yang bijaksana dan di bawah pengawasan berkelanjutan Menteri Dalam Negeri dan Ketua Komite Haji Tertinggi Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan langkah pengamanan ini merupakan bukti upaya terkoordinasi antara berbagai lembaga keamanan, militer, dan pemerintah. Upaya ini memastikan bahwa para jamaah dapat melaksanakan ibadah haji dengan aman, damai, dan nyaman.
Kolonel Al-Shalhoub juga mencatat bahwa pembaruan terus dilakukan melalui akun media sosial resmi Keamanan Publik tentang penangkapan oknum penyedia travel haji yang mempromosikan kampanye haji tanpa visa. Para agen travel nakal ini selanjutnya ditindak ke Kejaksaan Umum.
Ia menghargai tindakan tegas yang diambil oleh beberapa negara sahabat terhadap perusahaan-perusahaan travel penipu ini dan tindakan perbaikan yang telah mereka terapkan untuk mencegah pelanggaran di masa mendatang.
Mesir Cabut Izin Agen Travel ‘Nakal’
Sebelumnya diinformasikan bahwa Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly memerintahkan pencabutan izin 16 perusahaan pariwisata dan menyerahkan penanggung jawab agen perjalanan ini ke pihak berwajib.
Pemerintah Mesir mengatakan, peningkatan jumlah kematian jemaah haji Mesir yang tidak terdaftar berasal dari beberapa perusahaan yang nekat memberangkatkan jemaah tanpa visa resmi.
Dikabarkan AFP, sebanyak 550 jamaah meninggal dunia karena panas yang menyengat selama pelaksanaan puncak ibadah haji. Sebagian besar jemaah diduga meninggal dunia karena suhu panas ekstrem dan kelelahan.