Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom

Soal Keturunan Nabi SAW

Abdul Moqsith Ghazali by Abdul Moqsith Ghazali
10/05/2023
in Kolom, Tajuk Utama
8 1
0
9
SHARES
177
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Saya mengikuti polemik para kiai dan habaib soal keturunan Nabi SAW melalui jalur Sayyid Ahmad ibn Isa al-Muhajir.
Disepakati bahwa Sayyid Ahmad al Muhajir adalah keturunan Nabi. Dengan sendirinya anak keturunan Ahmad al-Muhajir juga keturunan Nabi.
Fakhr al-Din al-Razi dalam kitabnya al Syajarah al-Mubarakah menyebut tiga anak laki-laki Ahmad al-Muhajir yaitu Muhammad, Ali dan Husain. Dikatakan:
واما احمد الابح فعقبه من ثلاثة بنين: محمد ابو جعفر بالرى وعلى بالرملة والحسين عقبه بنيسابور ( ص: 127)
Al-Razi tidak menyebut nama Ubaidillah sebagai salah seorang anak Ahmad ibn Isa al-Muhajir.
Padahal kita tahu, sebagian besar para habaib di Yaman dan Indonesia disebut kerurunan Nabi karena nisbat kepada Ubaidillah ini.
Pertanyaannya, mengapa al Razi tidak menyebut nama Ubadillah sebagai anak Ahmad al-Muhajir?
Kemungkinannya ada dua. Pertama, informasi bahwa Ahmad al-Muhajir punya anak bernama Ubaidillah tidak sampai kepada al-Razi. Dan ketidak-lengkapan informasi ini bisa terjadi.
Kedua, memang Ubadillah bukan putra Ahmad al-Muhajir. Soal ini, al-Razi tidak menafikan nama Ubadillah sebagai putra al-Muhajir. Beliau hanya tidak menyebutkan bahwa Ubaidillah sebagai salah seorang anak Ahmad al-Muhajir.
Kalau Fakhr al-Din al-Razi tidak menetapkan (غير اثبات) Ubadillah sebagai salah seorang putra Ahmad al-Muhajir, apakah bisa disimpulkan bahwa Ubadillah pasti bukan putra Ahmad al-Muhajir?
Saya tak berani menarik kesimpulan secepat itu. Mari kita lanjutkan diskusi akademik-ilmiah ini dengan terus menelusuri data dan melakukan cross check data-data.
Saya berharap, orang awam tak melibatkan diri dalam percakapan para alim ini, agar persoalan tidak kian runyam. Biarkan saja pokok soal ini menjadi materi perbincangan dan obyek penelitian para ulama dan intelektual.
Jum’at, 28 April 2023
Salam,
Tags: Ahmad ibn Isa al-MuhajirHabaibHabaib di IndonesiaKeturunan Nabi SAW
Previous Post

AICIS 2023 Hasilkan Piagam Surabaya, Tolak Politik Identitas

Next Post

Soal Habaib dan Pemurtadan Massal

Abdul Moqsith Ghazali

Abdul Moqsith Ghazali

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Soal Habaib dan Pemurtadan Massal

Soal Habaib dan Pemurtadan Massal

Bertabayyunlah Sebelum Bertindak Agar Tak Salah Tafsir

Bertabayyunlah Sebelum Bertindak Agar Tak Salah Tafsir

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.