Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Sudahi Caci Maki Mari Kembali ke Fitri

Sudahi Caci Maki, Mari Kembali Ke Fitri

Syahril Mubarok by Syahril Mubarok
24/04/2023
in Kolom, Tajuk Utama
4 1
0
5
SHARES
90
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Allāhu akbar.

Allāhu akbar. 

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Allāhu akbar.

Wa lillāhi al-ḥamd

Kalimat takbir telah berkumandang kembali. Menandakan bahwa kita masuk dalam hari raya yang suci. Tahniah Idul Fitri 1444 Hijriyah tak lupa saya sampaikan kepada seluruh umat muslim yang merayakan.

Lebih dari empat belas abad yang lalu, Rasulullah Saw. dan umat Islam memenangkan perang badar dari kafir Quraisy. Peristiwa ini menjadi tonggak sejarah kita sebagai muslim atas kebenaran akan datangnya agama Islam. Sesuai dengan nama ‘Islam’ atau ‘salima‘ yang berarti damai dan sejahtera, gambaran agama Islam adalah memancarkan kedamaian dan membuat pemeluknya sejahtera.

Ketika kaum muslimin dalam peperangan Badar —Perang Badar terjadi saat bulan Ramadan—, mereka ada yang menjalankan puasa, dan ada yang tidak berpuasa. Pasca umat Islam sukses atas kejayaan pada perang badar dan menunaikan syariat puasa, mereka berbahagia.

Ada dua poin penting yang dapat kita ambil dari dua peristiwa tersebut. Pertama, kemenangan dalam perang Badar menjadi simbol kejayaan Islam atas kaum Jahiliyah. Dan kedua, asal mula disyariatkannya ibadah puasa.

Menyadari hal itu, Rasulullah Saw. menjelaskan kepada umat Islam, ada dua hari yang setiap tahunnya kaum Jahiliyah gunakan untuk berpesta pora, bermabuk-mabukan dan menari. Setelah turunnya kewajiban puasa Ramadan, Rasulullah Saw. mengganti dua hari tersebut menjadi Idul Fitri dan Idul Adha.

Segala Bentuk Cacian dan Makian Tidak Dibenarkan

Mari kita kembali merefleksikan ibadah puasa Ramadan selama tiga puluh hari kemarin. Sudah sebanyak apa amalan atau perbuatan positif bagi diri sendiri dan orang lain?

Page 1 of 2
12Next
Tags: Caci MakiHinaanIdul FitriLebaranPenceramah
Previous Post

TRADISI LEBARAN DI INDONESIA

Next Post

Idul Fitri 1444 H: Lebar(k)an Toleransi Beragama

Syahril Mubarok

Syahril Mubarok

Netflix dan Kopi Hitam

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Idul Fitri 1444 H: Lebar(k)an Toleransi Beragama

Idul Fitri 1444 H: Lebar(k)an Toleransi Beragama

Pesantren Harus Jadi Pusat Percontohan dalam Keistiqamahan Akidah

Pesantren Harus Jadi Pusat Percontohan dalam Keistiqamahan Akidah

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.