“Kita sedang berhadapan dengan ancaman, tantangan, hambatan, dari dalam dan luar negeri yang sangat serius. Ideologi asing yang anti-Pancasila telah meracuni generasi bangsa dan bergerak melalui multichannel, blok-blok peradaban tengah telah merangkak melakukan hegemoni dan memaksakan kehendaknya melalui berbagi upaya,” kata Ketua Umum PBNU dua periode itu.
Kiai Said lalu mengatakan benih intoleran dan radikalisme telah mengoyak kebinekaan. Dia lantas mengaku kaget saat mengetahui salah satu karyawannya KAI jadi tersangka terorisme.
“Benih dan benih radikal intoleran sedang menguat mengoyak Kebhinnekaan dan saya sebagai Komut KAI kaget betul, eh ternyata di KAI ada teroris. Kita kecolongan betul,” ujarnya.
Ia menilai penampilan karyawan KAI tersebut tidak mencerminkan seperti teroris pada umumnya. Ia mengatakan DE tak berjenggot dan tak mencurigakan. Dia lantas menyebut masih banyak di internal BUMN yang terlibat.
“Dan tampangnya tidak mencurigakan, ganteng, tanpa jenggot, nggak berjenggot, nggak hitam, biasa, itu petugas langsir di Stasiun Jakarta Pudat ternyata teroris. Dan saya yakin Pak Wisnu masih ada, di beberapa BUMN, masih banyak, masih ada atau masih banyaklah,” pungkas Kiai Said.