Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Kiat Meraih Surga Bersama Keluarga: Peran Seorang Ibu

Kiat Meraih Surga Bersama Keluarga: Peran Seorang Ibu

Kiat Meraih Surga Bersama Keluarga: Peran Seorang Ibu

Ahmad Rusdi by Ahmad Rusdi
22/07/2020
in Kolom
5 0
0
5
SHARES
101
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Ada sahabat yang bertanya melalui chat terkait doa yang dibaca oleh Nabiyallah Ibrahim AS, apakah itu hanya dibaca saat calon bayi masih dalam kandungan atau bisa dibaca setelah anak lahir ?. Pada tulisan ini, akan menjelaskan sedikit masalah tersebut dan teladan Hajar, istri Ibrahim AS. sebagai seorang ibu.

Doa-doa yang terkait anak dan keturunan secara prinsip bisa dibaca kapan saja, baik sebelum istri hamil, saat hamil maupun setelah melahirkan. Karena doa-doa tersebut mengandung makna yang umum, yaitu meminta anak yang saleh. Bila dibaca saat dalam kandungan, itu untuk men-takkid-kan atau menegaskan agar kita jangan lupa berdoa untuk anak-anak kita meski mereka belum dilahirkan.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Kita lanjutkan kupasan kita terkait “ Edisi Keluarga Kholilullah”. Setelah kiat-kiat sebelumnya kita lakukan, ada ibrah dan hikmah lain yang bisa kita petik dari keluarga khalilullah ini, yaitu: Tidak mudah putus asa dan tidak “cengeng”. Kita lihat, betapa sulitnya Hajar, istri Ibrahim AS, saat ditinggal sendirian dengan anaknya karena sang suami melaksanakan tugas untuk melanjutkan risalah di Palestina. Dalam kondisi berdua dengan sang anak, sementara lokasi dan kondisi Mekah —yang mohon maaf— sangat minim dari sumber kehidupan. Tidak bisa dibayangkan betapa sulitnya Hajar menghadapi situasi dan kondisi seperti itu, terlebih ketika perbekalannya habis.

Bagaimana Hajar mencari air sebagai sumber utama kehidupan, dia berlari dari Shofa ke Marwa untuk anak yang dikasihinya karena kehausan yang teramat sangat. Dan saat dia dalam kondisi yang sudah hampir kritis, dia melihat ada seongggok pasir yang di atasnya merembes air, lalu digali dan dibukanya pasir tersebut, air yang ada lalu dikumpulkan, terus dia kumpulkan yang akhirnya menjadi besar dan banyak airnya. Dan air inilah yang kemudian kita kenal dengan nama ” Zam-Zam” sumber air yang tak pernah surut. Sebagaimana Hajar yang tak pernah surut asanya dalam proses pencarian air tersebut.

Air zam-zam yang melimpah inilah yang kemudian memancing kedatangan suku Jurhum untuk meminta izin kepada Hajar dan ismail agar mereka bisa memanfaatkannya dengan tetap memberikan hak penguasaan air kepada Hajar dan Ismail, dan mereka juga memberikan konsesi kepada Hajar dan Ismail sebagai balas budi atas kebaikan mereka, berupa konsesi untuk bisa menjalani kehidupan selayaknya masyarakat Mekah saat itu, yaitu pengembangan ekonomi berupa peternakan domba yang akhirnya membuat Ismail menjadi penggembala dan mampu mengembangkan kehidupan dengan lebih baik bersama ibunya.

Semangat juang yang luar biasa dan tidak pernah berputus asa dari rahmat Allah SWT dalam kondisi sulit inilah yang ditularkan Hajar kepada anaknya. Disamping keridhoannya dalam ketaatan kepada Allah SWT dalam menjalani kehidupan yang akhirnya membuat Hajar dan anaknya bisa menjalani kehidupan yang jauh lebih baik, bahkan kemudian dia bisa berkumpul kembali dengan suami tercinta, saat Ibrahim kembali ke Mekah.

Page 1 of 2
12Next
Tags: IbuMenggapai SurgaMeraih SurgaNabi IbrahimPeran IbuSiti HajarTeladan
Previous Post

Kiat Meraih Surga Bersama Keluarga: Hak Anak Yang Harus Diperhatikan

Next Post

Hukum Kurban Untuk Orang Yang Wafat

Ahmad Rusdi

Ahmad Rusdi

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Hukum Kurban Untuk Orang Yang Wafat

Hukum Kurban Untuk Orang Yang Wafat

Quran

Pesan Wahyu Pertama: Umat Islam Dianjurkan Untuk Membaca

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.