Renungan kali ini masih melanjutkan bahasan tentang kapan kita disunahkan untuk membaca shalawat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hanya kemarin ada kesalahan nomor, seharusnya sudah nomor yang kesebelas, ternyata tertulis masih nomor 10. Jadi nomor 10 tertulis dua kali. Itulah bukti bahwa kita, manusia itu kadang tidak cermat dan teliti serta tidak sempurna. Oleh karena itulah kita butuh orang lain untuk saling mengingatkan, saling mengisi dan melengkapi untuk menuju yang lebih baik dan lebih sempurna.
Menyadari adanya kekeliruan dalam penulisan nomor kemarin, dengan penuh kerendahan hati saya mohon maaf. Dan Semoga renungan subuh masih bisa dinikmati sebagai teman bacaan ringan sebelum beraktivitas rutin. Oke….kita lanjutkan bahasan kita, namun tidak semua saya tulis dalam renungan ini sebagaimana yang terdapat dalam kitab al-Sholatu ala al-Nabi. Ya… paling tidak kita sudah mengetahui beberapa hal yang terkadang kita lalai membaca shalawat padahal disunnahkan.
12. Sunnahkan membaca shalawat ketika lupa akan suatu perkataan (hal. 109-110)
Diriwayatkan dari Ibnu Sunni dengan sanad dari Usman bin Abi Harb Al-Bahili bahwa Rasulullah bersabda:
مَنْ أَرَادَ أَنْ يُحَدِّثَ بِحَدِيثٍ فَنَسِيَهُ، فَلْيُصَلِّ عَلَيَّ؛ فَإِنَّ صَلَاتَهُ عَلَيَّ خَلَفًا مِنْ حَدِيثِهِ، وَعَسَى أَنْ يَذْكُرَهُ
“Barang siapa yang hendak mengatakan suatu perkataan kemudian ia lupa akan perkataan itu maka bershalawatlah kepadaku, karena shalawatnya kepadaku itu sebagai pengganti ucapannya, semoga ia bisa mengingatnya.” ( HR al-Dailamiy dan Ibnu Basykawal).
Abu Musa al-Madaniy meriwayatkan dari Anas—marfu’—:
إذا نسيتم شيئا فصلوا علي تذكووه إن شاء الله
“ Apabila kalian lupa sesuatu, bersholawatlah kepadaku in syaa Allah kalian akan mengingatnya.”
13. Sunnah membaca shalawat setelah selesai melaksanakan shalat (hal.110- 112).
Disebut oleh al-Hafizh al-Sakhawi sebuah hadits dari Abu Umamah RA dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaiahi wa sallam:
من دعا بهؤلاء الدعوات في دبر كل صلاة مكتوبة حلت له الشفاعة مني يوم القيامة: اللهم أعط محمدا الوسيلة واجعل في المصطفين محبته وفي العالمين درجته وفي المقربين داره
“Barangsiapa yang berdoa dengan doa ini selepas setiap kali solat fardhu, halal baginya syafaat dariku pada hari kiamat kelak, yaitu:
اللهم أعط محمدا الوسيلة واجعل في المصطفين محبته وفي العالمين درجته وفي المقربين داره”.
(HR. al-Tabarani)
14. Saat khatam/selesai membaca al-Qur’an (hal. 113- 115).
Ketika khatam membaca al-Qur’an kita dianjurkan untuk bersholawat kepada Nabi, karena itulah tempat waktunya berdoa. Diriwayatkan dalam kitab Fadhoil al-Qur-an bahwa Ibnu Mas’ud berkata: “ Siapa yang mengkhatamkan al-Qur-an maka baginya doa yang yang mustajab.” (hal. 113).
Terdapat nash dari Imam Ahmad tentang doa setelah khatam dimana beliau berkata adalah Anas RA bila mengkahatamkana al-Qur-an beliau mengumpulkan keluarganya dan anaknya (hal 113-114).