Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Tujuan Beragama: Mewujudkan Kebaikan Bukan Menebar Kejahatan

Tujuan Beragama: Mewujudkan Kebaikan Bukan Menebar Kejahatan

Tujuan Beragama: Mewujudkan Kebaikan Bukan Menebar Kejahatan

Moh. Afif Sholeh, M.Ag by Moh. Afif Sholeh, M.Ag
21/01/2021
in Kajian, Populer
3 0
0
3
SHARES
65
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Islamina.id – Allah SWT sebagai sang pencipta menjadikan manusia sebagai penghuni alam raya ini telah memberikan banyak fasilitas kepadanya, mulai fisik yang lengkap, juga akal yang sempurna sehingga mampu membedakan segala kebaikan maupun kejahatan dengan tujuan agar manusia menjadi makhluk yang mampu memegang amanat dan dan menebar keadilan kepada sesama.

Izzuddin bin Abdissalam yang dikenal dengan Sultan Ulama dalam Qowaid Sugranya menyatakan bahwa tujuan diutusnya para Nabi dan diturunkannya kitab suci adalah untuk mewujudkan kemaslahatan/ kebaikan kepada manusia serta menolak segala macam kerusakan yang akan terjadi.

BacaJuga

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Dalam hal ini beliau memetakan segala kebaikan dan keburukan yang terkait urusan akhirat maka harus di ukur dengan Mizan Al Syar’i (aturan agama) atau lebih mudah menggunakan istilah “Dzikir” dengan persepektif yang lebih luas, tidak hanya ingat kepada Allah melalui lisan saja, namun lebih mengaplikasikan ajaran agama-Nya dalam kehidupan ini, Sedangkan urusan dunia, maka di ukur dengan olah pikir menggunakan rasio/akal manusia yang dikombinasikan dengan pengetahuan, pengalaman, maupun adat kebiasaan.

Baca juga: Dakwah Nabi: Ajarkan Islam yang Ringan Dulu


Maka beruntung orang yang mampu memadukan antara dzikir dan pikir. Apabila salah satu tidak terpenuhi maka akan terjadi ketidakseimbangan dalam hidupnya, ibarat burung yang patah salah satu sayapnya, maka tak mampu untuk terbang.

Kisah Syeh Abdul Qadir al Jilani

Ada kisah yang dialami oleh seorang ulama besar yang bernama Syeh Abdul Qadir al Jilani yang dituturkan oleh Abdul Wahhab As-Sya’roni dalam kitab Tabaqatnya: suatu ketika Syeh Abdul Qadir al Jilani pernah menemui kejadian aneh, yaitu datangnya cahaya terang dilangit dan menampakkan diri sambil mengatakan: 


“hai Abdul Qadir al Jilani, saya ini Tuhanmu, aku telah menghalalkan segala sesuatu yang telah diharamkan”. Abdul Qodir lalu berkata: “binasalah kamu orang terlaknat”. Akhirnya cahaya tadi berubah menjadi asap, dan berkata:” selamatlah engkau Abdul Qodir atas ilmu yang engkau miliki dan petunjuk Tuhanmu, sungguh aku telah menyesatkan 70 orang dengan kejadian seperti ini. 

Syeh Abdul Qodir ditanya:” dari mana engkau tahu bahwa itu syaitan, ia menjawab: dari ucapannya yang menyatakan bahwa aku telah menghalalkan segala sesuatu yang telah diharamkan. Syeh Abdul Qadir al Jilani memahami betul bahwa di dunia ini, Allah tidak akan menghalalkan sesuatu yang telah diharamkan. Dari kisah ini memberikan pengalaman yang luar biasa tentang pentingnya menggunakan akal manusia agar tidak terlena dari bujukan syaitan.

Solusi Menghadapi Kegundahan

Continue Reading
Page 1 of 2
12Next
Tags: Agamaibnu abbasKebaikankejahatantujuan beragama
Previous Post

Sang Presiden Subuh, Habib Ali bin Abdurrahman Assegaf Wafat

Next Post

Sejarah Takfir dan Ragam Tafsirnya

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Seorang penggiat literasi dan penikmat kopi

RelatedPosts

dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Ketua Baznas RI
Kabar

Ketua BAZNAS RI Tekankan Kebutuhan Ilmuwan Filantropi

22/10/2024
kampanye anti intoleransi
Kajian

Apakah Toleransi Berarti Membiarkan Intoleransi?

21/04/2024
Ulil Abshar: Kesinambungan Dari Situbondo (1984) ke Sidoarjo (2022)
Kabar

Ulil Abshar: Kesinambungan Dari Situbondo (1984) ke Sidoarjo (2022)

12/07/2023
Next Post
Sejarah Takfir Dan Ragam Tafsirnya

Sejarah Takfir dan Ragam Tafsirnya

Islamisme Dan Geliatnya Di Kancah Pendidikan Nasional

Islamisme dan Geliatnya di Kancah Pendidikan Nasional

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.