Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Melawan Ekstremisme Dengan Sufisme

Melawan Ekstremisme Dengan Sufisme

Perlunya Saling Menghargai Seperti Kisah Ini

Hatim Gazali by Hatim Gazali
15/03/2021
in Kolom, Tajuk Utama
23 1
0
24
SHARES
481
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram


Islamina.id – Alkisah, sang pengarang tafsir al-Kabir, Imam Ar-Razi berdialog dengan al-Qadli Majduddin bin Qudwah. Dalam dialog tersebut, Imam Ar-Razi disamping menggunakan ayat-ayat Allah, juga menggunakan akal dan pendapat ulama-ulama sebelumnya. Sementara al-Qadli hanya mendasarkan pada bunyi tekstual ayat al-Qur’an. Sehingga al-Qadli terpojok mendengar dalil dan argumentasi Ar-Razi. Para pendukung al-Qadli marah-maah.


Dan keesokan harinya, keponakan al-Qadli berkhutbah di Mesjid, mengatakan: “mengapa kalian diam saja, sang Qadli yang membela al-Qur’an dan Sunnah dihina oleh Ar-Razi yang hanya berpegangan pada pendapat Aristoteles, Ibnu Sina dan Al-Farabi. ” Mendengar khutbah tersebut, masyarakat terprovokasi dan mengerang rumah Ar-Razi. Akhirnya, Sultan (Presiden) mengirim pasukan untuk meredam keributan tersebut.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun


Kisah beberapa abad yang lalu tersebut, sekarang masih sering terjadi. Perbedaan pendapat seringkali tidak mendatangnya rahmat sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah, tetapi justru membawa malapetaka yang besar. Masyarakat kita masih belum bisa menerima Hadist Nabi yang berbunyi ikhtilafu ummati rahmatun (perbedaan diantara umatku adalah rahmat). Begitu pula saling tuduh-menuduh masih terus terjadi diantara kita.

Baca juga: Peran Media Sosial dalam Mewujudkan Siswa Toleran


Jika hal itu terus terjadi, bagaimana kita bisa membangun perdamaian dan kesejahteraan dimuka bumi sebagaimana mandat yang diberikan Allah kepada manusia. Sebaliknya, kekawatiran para Malaikat akan terjadinya pertumpahan darah jika manusia sebagai pemimpin dimuka bumi ini barangkali perlu juga dibenarkan. Tapi, Allah Maha Tahu atas segala hal yang terjadi dimuka bumi ini.


Pesan Perdamaian


Sesungguhnya, semua umat Islam telah tahu bahwa Islam datang ke dunia ini untuk membawa perdamaian, kemaslahatan, kesejahteraan bagi seluruh alam. Islam tidak pernah mengajarkan kepada pemeluknya untuk menyerang, membunuh dan saling tuduh menuduh kepada seseorang atau kelompok tertentu, Sebaliknya, anjuran dan perintah untuk selalu damai, sopan, santun dan berprasangka baik (khusnu al-dann) kepada siapapun sangat ditekankan dalam Islam.


Dalam al-Qur’an, Allah berfirman “Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu (yaitu): kamu tidak akan menumpahkan darahmu (membunuh orang), dan kamu tidak akan mengusir dirimu (saudaramu sebangsa) dari kampung halamanmu, kemudian kamu berikrar (akan memenuhinya) sedang kamu mempersaksikannya” (QS. 2:84).


Akan tetapi, ajaran-ajaran damai ini seringkali kurang dipahami dan dimengerti oleh umat Islam. Sebagian umat Islam lebih suka menggunakan jalan kekerasan daripada perdamaian. Ajaran Allah untuk saling menasehati (QS.103;3) ditengah-tengah masyarakat berubah menjadi saling membunuh, saling menyerang. Perbedaan pendapat, keyakinan seakan-akan telah merubah ajaran-ajaran perdamaian yang diberikan oleh Allah.


Nabi Muhammad telah banyak memberikan contoh yang baik akan hal ini. Selama penyebaran agama Islam di Mekkah, Nabi Muhammad selalu mendapat hinaan dan gangguan dari masyarakat-masyarakat Jahiliyah. Bahkan, suatu ketika ketika Nabi Muhammad hendak melakukan shalat di Baitullah, Nabi diludahi dan dihina-dihina. Tetapi, Nabi selalu membalas dengan senyuman, keramahan, kesopanan, dan toleransi.

Page 1 of 2
12Next
Tags: al quranimam ar razikisahmenghargaipenguasaSunnah
Previous Post

Agama Sarana Menuju Tuhan?Ini Penjelasannya

Next Post

Mengembalikan Makna Agama

Hatim Gazali

Hatim Gazali

Pemimpin Redaksi Islamina.id | Dosen Universitas Sampoerna | Ketua PERSADA NUSANTARA | Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah PBNU

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Kontribusi Ulama Di Indonesia Dan  Meluruskan Faham Radikal Ala Salafi Wahabi

Mengembalikan Makna Agama

Asyiknya Belajar Qira’at Sab’ah

Asyiknya Belajar Qira'at Sab'ah

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.