Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Kenapa Mempraktekkan Ajaran Agama Harus Terukur?

Kenapa Mempraktekkan Ajaran Agama Harus Terukur?

Kenapa Mempraktekkan Ajaran Agama Harus Terukur?

Moh. Afif Sholeh, M.Ag by Moh. Afif Sholeh, M.Ag
04/08/2021
in Gagasan
14 1
0
14
SHARES
271
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

ISLAMINA.ID – Islam mudah diterima semua kalangan baik dari pejabat atau rakyat, konglomerat atau orang melarat, kalangan akademis atau pengemis, golongan raja atau kasta sudra, kalangan orang kaya atau yang tak mempunyai biaya, golongan ahli ibadah atau ahli bid’ah, golongan orang besar atau yang hidupnya kesasar, anak kecil atau yang hidupnya terpencil. 

Nabi Muhammad ketika mengutus Muadz bin Jabal ke daerah Yaman berpesan agar ketika berdakwah harus mengenalkan ajaran yang ringan terlebih dahulu bukan yang berat.

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Hal ini penting agar masyarakat yang hendak diajarkan tentang islam semakin termotivasi untuk menggali lebih dalam.

Islam telah mengatur tata cara beribadah yang benar dan sesuai dengan ajaran serta melarang hambanya untuk tidak berlebih-lebihan dalam mempraktekkan ajaran agama dikhawatirkan akan memberatkannya.

Ajaran Islam itu Mudah

Padahal ajaran Islam tak ada yang memberatkan hambanya, justru sangat meringankan. Hal ini terbukti banyak hadist yang menjelaskan hal tersebut.

Salah satunya adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berbunyi,

وعن ابن مسعود رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: “هلك المتنطعون” قالها ثلاثا، رواه مسلم

Artinya:

Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu Anhu bahwasanya Nabi bersabda:”Akan hancur orang yang memberatkan diri. Nabi mengucapkannya sebanyak tiga kali. (HR. Muslim).

Imam Nawawi dalam Riayadhu Sholihin menjelaskan maksud hadits diatas adalah orang yang berlebih-lebihan dalam urusan ibadah akan memberatkan dirinya sehingga ia akan mengalami kehancuran.

4 Kategori Ajaran Agama

Imam Suyuthi dalam kitab Asybah Wa Nadhair menjelaskan tentang cara mengamalkan ajaran agama harus sesuai dengan aturan. Dalam hal ini, ia membagi menjadi empat kategori:

Pertama, Ajaran yang tak boleh ditambahi atau dikurangi sedikitpun seperti jumlah raka’at shalat fardhu.

Page 1 of 2
12Next
Tags: 4 kategori ajaran agamaajaran islamIslamukuran ajaran agama
Previous Post

Bolehkah Menggunakan Masker Ketika Shalat?

Next Post

Kenali Islam dan Jadilah Muslim Sejati

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Seorang penggiat literasi dan penikmat kopi

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Kenali Islam Dan Jadilah Muslim Sejati

Kenali Islam dan Jadilah Muslim Sejati

Abdul Kader Haidara: Proteksi Turāts Dari Jihadis (3)

Abdul Kader Haidara: Proteksi Turāts dari Jihadis (3)

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.