ISLAMINA.ID – Al-Qur’an merupakan mukjizat yang diberikan kepada Nabi Muhammad Saw juga sebagai kitab suci pedoman umat islam. Di dalamnya banyak menjelaskan tentang kisah-kisah inspiratif yang mengharukan dan dijadikan pijakan dalam mengarungi bahtera kehidupan sehingga akan termotivasi menjadi lebih baik.
Menurut imam al-Asfihani dalam Muqaddimah Tafsirnya menjelaskan bahwa mukjizat para Nabi terbagi menjadi dua kategori.
Pertama, mukjizat yang kongkrit atau nyata (hissi) yaitu sesuatu yang bisa dilihat dan dirasa seperti untanya Nabi Shaleh, tongkat Nabi Musa.
Kedua, mukjizat yang bisa dicerna oleh akal manusia seperti kabar hal-hal ghaib maupun hakikat sesuatu.
Keistimewaan Mukjizat Al-Qur’an
Mukjizat Al-Qur’an lebih banyak mengandung hal yang membutuhkan pencernaan akal manusia lebih-lebih umat Nabi Muhammad diberikan keistimewaan berupa kecerdasan dan pemahaman yang sempurna sehingga syariatnya bertahan lama sampai hari kiamat.hal ini sesuai keterangan dalam sebuah hadits,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ الْأَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ إِلَّا أُعْطِيَ مَا مِثْلهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْيًا أَوْحَاهُ اللَّهُ إِلَيَّ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ. رواه البخاري
Artinya: