Alhamdulillah, islamina.id hadir dengan bulletin jum’at rutin yang dapat dibaca oleh kaum muslimin seluruh Indonesia. Bulletin ini merupakan kerjasama islamina.id dengan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dalam rangka membumikan nilai dan ajaran moderasi Islam di tengah masyarakat. Bulletin Jum’at Al-Wasathy edisi kali ini dengan judul “Islam Moderat sebagai Jalan terbaik”
Umat Islam saat ini terjebak pada pertanyaan apakah kita harus mengikuti al Qur’an dan hadits secara tekstual atau non tekstual. Pengikut yang tekstual terlihat kaku dalam menghadapi realitas. Misalnya, ketika bertemu dengan satu problem yang tidak ada dalam al Qur’an atau hadits, apa dan bagaimana mesti menghukumi? Sementara yang non-tekstual, kadang tampak berlebihan sehingga terlihat lepas dari teks. Misalnya, ketika menemukan fakta yang bertentangan dengan al Qur’an secara tekstual, mereka lebih cenderung mengutamakan realitas dan mengabaikan teks.
Hal menarik lain dari perseteruan dari kedua kelompok ini adalah ketika menghadapi realitas keindonesiaan yang majmuk ini. Di Indonesia misalnya, tidak memakai agama Islam sebagai dasar Negara. Begitu juga soal perbedaan agama, Indonesia memiliki dan mengakui banyak agama. Problemnya adalah apakah dasar dan hukum Islam harus tetap ditegakkan atau seperti apa. Kelompok tekstual lebih memaksakan ajaran agama untuk dijadikan dasar agama sehingga penegakan khilafah menjadi kampanye utama mereka. Sementara yang non-tekstual lebih banyak mengabaikan ajaran-ajaran tekstual dan lebih mengedepankan realitas.