Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
3 Cara Menjaga Kesucian Diri Saat Pandemi Covid 19

3 Cara Menjaga Kesucian Diri Saat Pandemi Covid 19

Taqwa Sebagai Output Puasa

Hatim Gazali by Hatim Gazali
28/05/2020
in Kolom
5 0
0
5
SHARES
107
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

RAMADAN telah bersama kita. Puasa sedang kita jalankan. Pilpres dan pileg pun sudah usai. Namun, ujaran kebencian dan hoaks masih saja merajalela. Sepertinya, mereka ini tidak sedang berpuasa. Jika pun berpuasa, tentu hanya menahan haus dan lapar, sebagaimana yang disabdakan Nabi, banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya, kecuali haus dan lapar.

Sebenarnya, melalui ibadah puasa kita diajarkan menghentikan sejenak rutinitas keduniawian, melepaskan diri dari kemelekatan duniawi. Puasa ini merupakan ajaran purba yang juga berlaku kepada umat-umat sebelum Nabi Muhammad. Siti Maryam pun berpuasa dengan cara tidak berbicara, Nabi Daud dan Nabi Musa pun berpuasa. Karena itulah, ajaran puasa ini dapat dengan mudah dijumpai dalam agama-agama lain.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Untuk memperingati hari raya Yom Kippur, umat Yahudi melaksanakan puasa 25 jam. Umat Kristiani pun melaksanakan puasa 40 hari yang umumnya dilakukan Rabu Abu sampai Jumat Agung, dengan cara berpantang terhadap ketergantungan duniawi. Begitu pula dengan agama-agama lain.

Sekalipun berbeda teknis dan waktu puasa, tujuan dari puasa adalah sama, yakni menajamkan rohani, mendekatkan diri kepada Tuhan. Sehingga cita-cita sebagai manusia yang bertakwa dan suci dapat terwujud melalui ibadah puasa ini.

Iman sebagai kontrol diri

Begitu pula dengan puasa umat Islam. Allah berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 183,  “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertakwa”.

Jika mencermati ayat ini, jelas puasa hanya diperuntukkan kepada mereka yang beriman. Tentu, yang tak beriman tak akan memercayainya sehingga tidak melaksanakan puasa. Hanya karena kekuatan imanlah, seseorang rela tidak makan-minum dan berhubungan seks di siang hari.

Orang yang beriman yakin walaupun tanpa ada yang mengontrolnya, niscaya dia akan melakukan perintah itu dengan sepenuh hati. Dalam dunia kerja, keberimanan seperti ini tentu sangat penting, karena sekalipun tanpa kontrol, seseorang dapat menjalankan kerjanya dengan sungguh-sungguh. Dalam konteks penyebaran ujaran kebencian, sekalipun tidak diatur dalam UU, seseorang tentu tidak akan menyebarkan kebencian karena iman yang bersemayam di hatinya.

Dengan iman yang dimiliki, untuk mencapai derajat takwa, umat Islam diperintahkan untuk berpuasa. Secara fikih, berpuasa berarti menahan segala hal yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar sampai terbenam matahari. Hal-hal yang membatalkan puasa itu adalah makan, minum dan berhubungan seks, tiga kebutuhan dasar manusia.

Hal itu mengajarkan kita untuk tidak selalu memuaskan nafsu fisik-ragawi. Nafsu, menurut Al-Ghazali dalam buku Ihya Ulumuddin, harus diatur dan dikendalikan agar nafsu itu mengarah kepada kebaikan, melalui jalan riyadhah dan puasa. Jika terhadap kebutuhan dasar manusia saja harus diatur dan dikendalikan, apalagi terhadap hal-hal yang jelas dilarang oleh Allah, seperti menggunjing, menebar hoaks, dan kebencian.

Tingkatan puasa

Page 1 of 2
12Next
Previous Post

Pandangan Islam Tentang (Umat) Agama Lain – Perspektif Normatif

Next Post

Jihad Melawan Kuffar

Hatim Gazali

Hatim Gazali

Pemimpin Redaksi Islamina.id | Dosen Universitas Sampoerna | Ketua PERSADA NUSANTARA | Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah PBNU

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Jihad Melawan Kuffar

Jihad Melawan Kuffar

Memaknai Kembali “islam Kita”

Memaknai Kembali “Islam Kita”

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.