Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Mo Salah dan keluarga memakai atribut Natal

Mo Salah dan keluarga memakai atribut Natal

Pro dan Kontra Ucapan Natal

Hidayani by Hidayani
25/12/2021
in Kolom, Tajuk Utama
37 2
0
38
SHARES
768
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Indonesia dengan beragam budaya dan agama kerap kali mengalami berbagai pro dan kontra. Salah satunya pro dan kontra yakni terkait ucapan selamat Natal oleh umat Muslim kepada umat Nasrani. Pasalnya, ada ulama yang membolehkan dan ada juga ulama yang melarang, bahkan mengharamkan umat Muslim mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani.

Perdebatan terkait ucapan selamat Natal bukan terjadi baru-baru ini melainkan sudah sejak bertahun-tahun lalu, dan akan berulang pada tahun ketahun. Karena masih ada sebagian umat Muslim yang belum bijaksana menanggapi hal ini. Untuk itu dalam tulisan ini akan disajikan perspektif ulama terkait boleh atau tidaknya umat Muslim mengucapkan selamat Natal pada umat Nasrani.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Ulama yang Membolehkan Ucapan Natal

Ulama yang membolehkan umat Muslim mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani diantaranya; Sheikh Ali Jumu’ah yang merupakan mantan Grand Mufti Mesir tahun 2003-2013, Syaikh Dr. Muhammad Tahir-Ul-Qadri ahli tafsir terkemuka serta pendiri Minhaj al-Quran asal Pakistan, Imam Salim Chisti seorang ulama sufi di Barat, Saikh Yusuf Qaradhawi, dan ulama Indonesia seperti Prof. Muhammad Quraish Shihab. Kelima ulama ini merupakan ulama kontemporer yang membolehkan umat Muslim mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani.

Sebagaimana umat non-Muslim sering mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri, Selamat Berpuasa dan ucapan selamat lainnya, Dalam hal ini ulama kontemporer membolehkan umat Muslim mengucapkan selamat Natal sebagai bentuk toleransi dan turut berbahagia atas kebahagiaan saudara sebangsa (non-muslim) karena datangnya Hari Raya mereka. Hal ini didasari oleh al-Quran surah an-Nisa ayat 86:

وَاِ ذَا حُيِّيْتُمْ بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوْا بِاَ حْسَنَ مِنْهَاۤ اَوْ رُدُّوْهَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَا نَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ حَسِيْبًا

“Dan apabila kamu dihormati dengan suatu (salam) penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik atau balaslah (penghormatan itu yang sepadan) dengannya. Sungguh, Allah memperhitungkan segala sesuatu.”

Ayat lain yang menjadi dasar para ulama kontemporer membolehkan umat muslim mengucapkan selamat Natal kepada umat Nasrani ialah al-Qur’an surah Maryam ayat 33:

وَا لسَّلٰمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ اَمُوْتُ وَيَوْمَ اُبْعَثُ حَيًّا

“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”

Ibn Katsir menafsirkan, ayat ini mengandung isbat li’ubudiyyahillah (penetapan hamba Allah)  bahwa Nabi Isa merupakan hamba Allah yang mengalami fase hidup, mati dan kebangkitan sebagaimana manusia pada umumnya. Namun dalam keadaan tertentu Allah SWT memberikan keselamatan pada Nabi Isa yaitu pada saat dihidupkan dan dibangkitkan, yang merupakan keadaan genting bagi para hamba.

Menurut ulama kontemporer, melalui penafsiran tersebut, surah ini merestui pengucapan selamat Natal (kelahiran Nabi Isa) manusia agung lagi suci. karena dalam surah tersebut Nabi Isa sendiripun tidak pernah mengakui bahwa dirinya tuhan melainkan hamba Allah. Mengucapkan selamat Natal dengan maksud mengagungi Nabi Isa sebagai Nabi Allah sebagaimana nabi-nabi yang lainnya, dan dengan tujuan menciptakan kerukunan serta keharmonisan bagi para ulama kontemporer ini merupakan hal yang disenangi oleh Allah.

Page 1 of 2
12Next
Tags: Non-MuslimPro dan Kontra Ucapan NatalSelamat Natal
Previous Post

Mengucapkan “Selamat Natal”

Next Post

Nakhoda Baru itu Bernama Yahya Cholil Tsaquf

Hidayani

Hidayani

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Gus Yahya

Nakhoda Baru itu Bernama Yahya Cholil Tsaquf

Abu Hatim ar Razi

Demi Ilmu, Abu Hatim ar-Razi Rela Jual Baju sebagai Ongkos

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.