Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Beragama Dengan Santun, Bukan Dengan Kekerasan

Beragama Dengan Santun, Bukan Dengan Kekerasan

Beragama Dengan Santun, Bukan Dengan Kekerasan

Hatim Gazali by Hatim Gazali
28/05/2020
in Gagasan, Populer
6 0
0
6
SHARES
122
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Barangsiapa yang menyelamatkan satu nyawa orang, maka seolah-olah ia menyelamatkan semua manusia

(QS. 5;32)

Firman Allah diatas mengisyaratkan kepada kita semua bahwa pembunuhan, penindasan, penggusuran, kekerasan sama sekali tidak dibenarkan oleh Islam. Allah mengibaratkan menyelamatkan satu orang laksana menyelamatkan semua manusia. Hal ini menunjukkan betapa Islam sangat menganjurkan kepada pemeluknya untuk tidak saling membunuh dan melakukan kekerasan.

Anjuran Allah SWT diatas seringkali tidak didengarkan oleh kita semua. Pembunuhan, perampokan, dan kekerasan lainnya kerap kita lakukan. Anehnya, melakukan hal tersebut terkadang diyakini sebagai perintah agama. Lihat saja, beberapa kelompok teroris yang melakukan pengeboman dibeberapa tempat. Mereka berdalil bahwa pengeboman dilakukan semata-mata untuk menumpas kemaksiatan, kemungkaran dan kedhaliman. Apapun alasannya, peledakan bom di Poso, Bali, Kuningan dan beberapa daerah lainnya beberapa bulan yang lalu jelas merupakan tindakan yang dikecam oleh Allah.

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Memang, menumpas kemungkaran dan melaksanakan kebaikan (amar ma’ruf nahi munkar) merupakan perintah Allah. Akan tetapi, membuat kerusakan dimuka bumi adalah tindakan yang sangat dikecam oleh Allah. Hadist Nabi mengatakan: man ra-a minkum munkaran falyughayyir biyadihi, jika kalian melihat kemungkaran maka rubahlah dengan tanganmu. Hadist ini tidak menjelaskan bahwa dalam menumpas kemungkaran harus dengan kekerasan. Kata “yadun” (tangan) dalam hadist ini menunjukkan arti kekuasaan. Karena itulah, tak ada alasan ataupun dalil dalam al-Qur’an yang membolehkan kekerasan, pembunuhan.

Allah SWT berfirman la tasyrafu bi ayati tsamanan qalila (Janganlah kamu memperjual belikan ayat-ayat Allah dengan harga yang murah). Ini berarti bahwa penegakan keadilan, kemaslahatan dan kasih sayang sebagai ayat-ayat Allah tidak boleh dipertukarbelikan dengan harga-harga yang receh seperti kekuasaan, ambisi pribadi, dan sebagainya. Ini membuktikan bahwa ayat-ayat Allah tidak dijadikan alasan untuk melakukan kekerasan.

Kekerasan demi kekerasan yang dilakukan oleh para teroris harus kita kutuk bersama. Sebagai bangsa yang beradab, kita mesti menjunjung nilai-nilai kemanusiaan, moral, keadilan sebagaiamana yang telah digarikan Allah dalam al-Qur’an. Sehingga, pelaku teroris sudah mestinya mendapatkan hukuman yang setimpal. Ia telah membunuh anak-anak tak berdosa, orang-orang tua dan kerugian material lainnya.

Kaum muslimin yang berbahagia. Memang sudah saatnya para teroris mendapatkan hukuman yang setimpal atas perlakuannya. Ia harus di adili oleh pihak yang berwajib. Akan tetapi, sebagai manusia, ia tidak boleh mendapatkan kekerasan, penempelengan, ancaman dan lain sebagainya. Kendati ia bersalah, melakukan kekerasan terhadapnya sangat tidak dibenarkan oleh Islam.

Islam tidak pernah mengajarkan umatnya untuk berbuat kekerasan kepada sispapun. Muhammad sebagai cermin akhlaq al-Qur’an, tidak pernah melakukan pembalasan terhadap kekerasan dan penganiayaan orang-orang Quraisy. Ketika berumur 40 tahun, Nabi Muhammad mengajarkan Islam kepada seluruh penduduk jazirah Arab. Walaupun ia dihormati oleh orang-orang Arab karena kasih sayangnya, kejujurannya, kesopanannya, tetapi ajaran islam yang dibawa oleh Muhammad sangat dibenci oleh kelompok-kelompok musyrik Arab.

Page 1 of 2
12Next
Tags: Akhlakalasan kekerasan atas nama agamaBeragamaCara beragamaEtika BeragamaFPI
Previous Post

Dibutuhkan Ulama Perempuan

Next Post

Khadijah Tak Berpuasa Ramadan

Hatim Gazali

Hatim Gazali

Pemimpin Redaksi Islamina.id | Dosen Universitas Sampoerna | Ketua PERSADA NUSANTARA | Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah PBNU

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Khadijah Tak Berpuasa Ramadan

Khadijah Tak Berpuasa Ramadan

Jihad Dalam Islam

Jihad Dalam Islam

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.