Alhamdulillah, islamina.id hadir dengan bulletin Jum’at rutin yang dapat dibaca oleh kaum muslimin seluruh Indonesia. Bulletin Jum’at ini hadir dalam rangka membumikan nilai dan ajaran moderasi Islam di tengah masyarakat.
Bulletin Jum’at Al-Wasathy edisi kali ini dengan judul “Antara Agama Tuhan dan Ideologi Religius Proyeksi Pemahaman Manusiawi”
LOGIKA religi memandang agama sebagai petunjuk dan penuntun manusia, sekaligus dipandang sebagai sumber petunjuk yang bersifat eksternal, transendental, abadi, absolut dan mutlak dengan segala kesempurnaan. Tuhan selalu diletakkan di luar jangkauan seluruh daya kemampuan zat lain yang lebih rendah dari superioritas abadi-Nya. Horizon kesempurnaan Zat Tuhan menjadi ternoda jika logika makhluk ciptaan-Nya mampu menyentuh ruang kesempurnaan tersebut.
Sedangkan manusia adalah tepi lain yang ditunjuk dan dituntun. Ada unsur subordinasi ataupun marginalisasi yang meletakkan hakikat kemanusiaan berada pada tepi yang lebih rendah. Di antara adagium yang sering kita dapatkan dalam ungkapan para pemuka agama adalah, “Allah lebih mengetahui yang terbaik bagi hamba-Nya, sedangkan sang hamba lemah dan tidak mengetahui yang terbaik untuk dirinya.” Inilah karakter dua tepi dalam interaksi yang terjalin dalam relung agama: tepi superioritas transendental yang sempurna, absolut dan mutlak, dan tepi inferioritas yang tak akan pernah mampu memastikan hal yang terbaik untuk dirinya. Dapat dikatakan bahwa karakter kedua faktor ini paten dan dapat diterima oleh kalangan orang beragama secara umum.
Jalan transformasi agama dari sumber agama hingga sampai kepada manusia dapat diklasifikasikan ke dalam dua fase perjalanan. Pertama, fase perjalanan ketika teks agama ditransformasikan melalui sosok individu pilihan. Hal ini melahirkan satu interpretasi saja terhadap isi kandungan teks agama. Kedua, fase ketika agama berkamuflase menjadi teks yang bermain di tangan para pengikutnya dikarenakan sang penyampai awal teks agama telah tiada.