Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
takfiri

Hindari Takfiri, Dakwahlah dengan Hikmah

Hindari Takfiri, Dakwahlah dengan Hikmah

Anton Prasetyo by Anton Prasetyo
28/06/2022
in Kolom, Tajuk Utama
4 0
0
4
SHARES
86
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Sudah beberapa tahun terakhir, kata-kata “kafir” sering terlontar dari segolongan kelompok untuk kelompok lain yang berda pandang tentang keagamaan. Kata-kata ini dialamatkan kepada kelompok muslim dan non-muslim yang tidak sealiran dengan dirinya (kelompok takfiri). Serangkaian kata ini juga adanya kata “bid’ah, “sesat”, dan “masuk neraka”. Semua dikandung maksud bahwa orang yang melakukan perkara yang tidak sebagaimana kelompoknya adalah salah dan (mereka mengklaim) masuk neraka.

Produksi kata “kafir” dan kata-kata di atas, yang dialamatkan kepada saudara seiman dan tidak seiman memiliki tujuan agar orang lain bisa berjalan sesuai dengan keyakinan kebenaran sebagaimana yang mereka anut. Dalam diri mereka meyakini bahwa keyakinan serta tradisi ibadah yang dilakukan kelompoknya adalah yang terbaik. Sementara, keyakinan serta tradisi ibadah kelompok lain adalah salah. Nah, dalam rangka “meluruskan” kelompok yang mereka anggap tidak salah, mereka menghakimi kelompok lain dengan kata-kata tidak pantas, semisal “kafir”.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Setiap orang yang mendapat peringatan dari orang lain, sementara dalam memperingatkan menggunakan kekerasan (fisik atau nonfisik) sangat sulit untuk bisa menerima. Karena, dengan adanya kekerasan, maka hati akan terluka. Dalam kasus ini, seorang muslim yang sudah berusaha mengamalkan ibadah dengan upaya maksimal sesuai dengan arahan guru, namun pada kenyataannya ada kelompok lain yang menuduh “bid’ah”, “kafir”, “sesat”, dan “pasti masuk neraka” dipastikan akan melukai hati orang tersebut. Alhasil, kata-kata yang dimaksud agar si pelaku “kafir” dan kata-kata tadi, merasa sakit hati dan sulit mengikuti ajakan orang yang telah menyakiti hatinya.

Lebih dari itu, sakit hati yang dirasakan oleh umat muslim yang mendapat cacian dari kelompok takfiri bukan sekadar sakit hati secara personal. Mereka merasa bahwa keyakinan yang telah ditumbuhkan oleh guru-guru yang ia hormati mendapat penghinaan dari kelompok lain yang tidak pernah ia hormati. Artinya, mereka merasa sakit hati karena keyakinan dan gurunya juga terkena kata-kata cacian yang tidak bisa dipandang remeh.

Orang-orang yang mendapat cacian “kafir” bukan membenarkan kata-kata tersebut. Justru, mereka mencari kebenaran sejati dengan terus belajar kepada para guru dan sumber-sumber ilmu agama sehingga bisa mendapatkan ilmu yang cukup. Mereka pun selalu ber-ijtihad dalam mencari arahan kebenaran dari Allah SWT. Selain dengan menggunakan akal, mereka juga selalu bersanding kepada guru-guru, serta berdoa agar mendapatkan hidayah di tengah badai keimanan dari saudaranya sendiri.

Alhasil, kata “kafir” wa alihi wa ashabihi bukan merupakan kata-kata yang pas dalam ruang “berdakwah”. Kata-kata ini justru akan menjadi pemicu perpecahan antar saudara. Persaudaraan seagama, sebangsa, dan setanah air, akan luntur gara-gara kata “kafir”. Untuk itulah, mari kita selalu berusaha untuk memilih kata-kata santun dalam segala perilaku kehidupan. Jangan sampai kata-kata yang kita lontarkan menyakiti hati orang lain sehingga tali persaudaraan akan terpustus.

Allah SWT sendiri telah memberikan metode dalam berdakwah. Dalam al-Qur’an, Allah SWT berfirman, “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125).

Sehingga dari sini, ada dua hal yang mesti diperhatikan oleh kelompok muslim yang sering kali menggunakan kata-kata “kafir, bid’ah, sesat, dan masuk neraka”. Pertama, mereka mesti introspeksi, apakah yang didakwahkan adalah kebenaran hakiki atau hanya kebenaran menurut kelompok dan hanya bersifat politis? Jangan-jangan kebenaran yang didakwahkan justru bertentangan dengan kebenaran hakiki. Kedua, jika materi dakwah sudah benar-benar hak, maka metode dakwah mesti dengan cara yang pas, yakni dengan hikmah (bijaksana) dan mauizah hasanah (perkataan yang baik).

Umat muslim juga mesti sadar bahwa perbedaan merupakan sunatullah yang pasti adanya. Kita harus bisa legowo dengan kekuasaan Allah SWT. Jangan sampai ketika Allah SWT menghendaki adanya perbedaan, justru ada makhluk yang memaksakan diri untuk membuat manusia menjadi satu macam. Padahal, upaya yang dilakukan dengan cara yang kasar dan tidak manusiawi.

Wallahu a’lam.

Baca Juga: Sufisme Masyarakat Urban: Vaksinasi Diri dari Takfiri

Tags: Bid'ahDakwahKafirMasuk NerakaMauidlah HasanahRuang DakwahSesatTakfiri
Previous Post

Peran Perempuan di Panggung Pendidikan (2)

Next Post

Khilafatul Muslimin dan Halusinasi Kebangkitan Khilafah

Anton Prasetyo

Anton Prasetyo

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
khilafatul muslimin

Khilafatul Muslimin dan Halusinasi Kebangkitan Khilafah

pendidik

Menegaskan Kembali Peran dan Tanggung Jawab Seorang Pendidik

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.