“Dalam bab Tawadhu, pembaca bisa belajar pentingnya mempunyai sikap rendah hati dalam kehidupan bermasyarakat. Sikap ini penting agar tidak sedikit pun rasa sombong menyelinap dan bercokol di dalam hati.”
Ada banyak cara untuk mendapatkan inspirasi sebagai motivasi dalam menjalani hidup sehari-hari. Tidak hanya dalam rangka menuntut ilmu di pesantren atau sekolah, tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat. Ada yang terinspirasi setelah membaca buku, menonton video di internet, status media sosial para tokoh atau pesohor, atau dengan mengamati kejadian sehari-hari di sekitar.
Kata mutiara selama ini juga menjadi salah satu sumber inspirasi dalam menjalani kehidupan. Kata mutiara yang dinukil dari hadis, ucapan para tokoh, hingga khotbah-khotbah yang diabadikan dari lisan ke lisan, hingga dalam buku atau kitab.
Mahfuzhat adalah salah satu buku kumpulan mutiara Islam yang banyak menjadi rujukan insan pesantren dalam menuntut ilmu. Bahkan, buku ini menjadi salah satu mata pelajaran yang sangat dekat dengan kehidupan santri di pesantren. Tak heran, jika para santri begitu banyak menghafal kata mutiara Islam dan menjadikannya sebagai pedoman atau motivasi dalam menuntut ilmu.
Disusun dengan metode penulisan yang sistematis dan sesuai tema, menjadikan buku ini begitu mudah untuk dipelajari dan dihafalkan. Salah satu kata mutiara yang sangat terkenal dalam pergaulan santri adalah Man Jadda Wajada, barang siapa bersungguh-sungguh pasti berhasil. Kata-kata ini menjadi “mantra” sebagai penyemangat belajar.
Jika direnungi, kata mutiara ini mengandung makna yang begitu dalam. Yakni, betapa pentingnya semangat atau kesungguhan seseorang dalam belajar atau bekerja. Siapa pun yang belajar dengan sungguh-sungguh, dia akan berhasil dan menjadi jalan meraih cita-cita. Begitu pun dalam bekerja. Tak seorang pun yang bisa sukses tanpa adanya kesungguhan dan semangat yang terpatri di dalam hatinya (hal. 213).
Dalam bab Tawadhu, pembaca bisa belajar pentingnya mempunyai sikap rendah hati dalam kehidupan bermasyarakat. Sikap ini penting agar tidak sedikit pun rasa sombong menyelinap dan bercokol di dalam hati.
Merendahlah! Jadilah seperti bintang!
Meski terlihat rendah di pantulan air, sejatinya ia tinggi
Jangan seperti asap, yang terbang meninggi ke langit
Namun kemudian hilang tak berbekas