Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Ketabahan Abah Noer: Krisis Ekonomi hingga Dituduh Syi’ah

Ketabahan Abah Noer: Krisis Ekonomi hingga Dituduh Syi’ah

Robiah Lubis by Robiah Lubis
15/11/2023
in Kolom, Tajuk Utama
12 0
0
12
SHARES
240
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Berkiprah di tengah-tengah masyarakat tentu menuai banyak ujian dan cobaan. Kesabaran diuji dengan segala lika-liku setiap lini kehidupan. Tak sedikit yang gagal karena merasa tak mampu dalam berjuang, namun tak sedikit pula yang sukses dalam menghadapi berbagai tantangan. Hanya orang-orang pilihan yang mampu menghadapi dahsyatnya badai dan terjangan ombak kehidupan, salah satunya adalah KH Noer Muhammad Iskandar (Abah Noer), kiai kelahiran Banyuwangi yang berkiprah di ibu kota dan mendirikan pesantren sebanyak 12 cabang.

Banyak gejolak yang mewarnai perjuangan Abah Noer dalam membangun pesantren, khususnya di tengah-tengah ibu kota. Tak hanya dari problem ekonomi, ia juga harus berhadapan dengan banyak orang yang tak suka dalam pencapaian dakwahnya. Lantas bagaimana kesabaran yang beliau torehkan dalam menghadapi ragam ujian dalam berdakwah.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Tantangan Ekonomi di Jakarta

Seminggu setelah melangsungkan pernikahan dengan Bu Nyai Hj. Siti Nur Jazilah, Abah harus kembali memulai perjuangan dakwahnya ke kota Jakarta. Tanpa persiapan yang matang, ia memberanikan diri melangkah guna menjalankan amanah dari gurunya, Kiai Mahrus Ali. Dalam usia pernikahan saja masih seusia jagung (baru beberapa hari), ia diuji dengan problem ekonomi. Jangankan tempat tinggal, untuk makan saja belum jelas ke mana arahnya. Untuk tempat tinggal, Abah harus berpindah dari rumah satu teman ke teman yang lain, dengan alasan memperkenalkan istrinya.

Rasa sedih pasti menyelimuti hati Abah, apalagi yang harus ikut menanggung semua ujian dakwah adalah istri yang ia cintai. Namun berkat kesabaran dan keteguhan hati, Abah dan istrinya mampu melewati setapak demi setapak jalan licin yang ada. Menurut penuturan Ust. Thahirin, salah satu santri yang sangat dekat dengan beliau, saat pertama kali menapakkan kaki ke Jakarta, Abah sama sekali tidak membawa apa-apa dari Banyuwangi. Sehingga ekonomi yang dibangunnya benar-benar dari nol. Bahkan saat mulai mendapatkan kepercayaan masyarakat, ia dahulukan untuk keperluan pesantren yang didirikannya.

Saat ingin melakukan rekaman ceramah di salah satu stasiun radio saja, Abah harus meminjam motor orang lain sebagai alat transportasi, karena saat itu memang ia tak punya kendaraan.

Diminta Keluar Setelah Mendapat Kepercayaan Masyarakat

Setelah Yayasan al-Mukhlisin di Pluit (yayasan yang menjadi awal pijakan Abah sebelum mendirikan Pesantren Asshiddiqiyah), Abah mulai mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan memperoleh bantuan dari berbagai donatur, tiba-tiba Abah Noer diminta keluar dari yayasan secara sepihak. Alasannya, karena Abah yang lulusan pesantren dinilai kurang cakap dalam membangun sebuah organisasi, apalagi sebuah lembaga pendidikan. Hal tersebut membuat hatinya terluka. Bagaimana tidak, perjuangan yang Abah mulai dari nol kini dirampas begitu saja. Memang begitu tega. Tapi beliau tetap bersabar, ikhlas dan selalu mencoba membuka diri dan yakin bahwa Allah akan selalu bersama hamba-hambanya yang berjalan dalam kebenaran.

Abah bertekad kuat, kelak ia pasti mampu membangun sebuah lembaga pendidikan yang besar. “Kalian sudah saya berikan modal bangunan masjid, gedung sekolah dan jaringan murid. Sementara saya akan memulai semuanya dari nol, berbekal semangat dan keyakinan, kelak kita buktikan, siapa di antara kita yang lebih berhasil,” tutur Abah Noer.

Dituduh sebagai Agen Syiah

Page 1 of 2
12Next
Tags: Asshiddiqiyah JakartaKH. Noer IskandarTeladan
Previous Post

Terorisme Membonceng Palestina?

Next Post

Manajemen Pendidikan ala KH Noer Muhammad Iskandar

Robiah Lubis

Robiah Lubis

Mahasantri Mahad Aly Sa'iidusshiddiqiyah Jakarta

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Manajemen Pendidikan ala KH Noer Muhammad Iskandar

Manajemen Pendidikan ala KH Noer Muhammad Iskandar

Lakukan Solidaritas Kemanusiaan Terhadap Rakyat Palestina Secara Baik dan Benar

Lakukan Solidaritas Kemanusiaan Terhadap Rakyat Palestina Secara Baik dan Benar

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.