Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Hakikat Tawadhu’

Hakikat Tawadhu’

Hakikat Tawadhu’

Ahmad Rusdi by Ahmad Rusdi
20/07/2020
in Kolom
7 1
0
8
SHARES
153
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Hakikat tawadhu‘ masih belum dipahami oleh sebagian besar umat Islam. Pada tulisan kali ini kita melanjutkan pembahasan tawadhu’ atau rendah hati. Pada renungan sebelumnya (renungan subuh ke-23), di akhir tulisan saya mengutip ungkapan Syaikh Ibnu Athoillah as-Sakandariy:

ليس المتواضع الذي إذا تواضع رأى أنه فوق ما صنع ولكن المتواضع الذي إذا تواضع رأى أنه دون ما صنع

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

“Orang yang tawadhu’ itu bukan ia yang ketika merendah (bersikap tawadhu’) menganggap dirinya lebih tinggi dari yang dilakukannya. Tetapi, orang yang tawadhu’ adalah orang yang ketika merendah (tawadhu’) menganggap dirinya lebih rendah dari yang dilakukannya.”

Ketika saya belajar hikam ini dan kaitannnya dengan kesombongan, Syaikh Muhammad Bassam Dhifda’ sambil memegang kitab rujukan Syarh al-Hikam al-Athaiyyah yang dikarang oleh Syaikh Abdul Majid asy-Syarnubiy (w. 1348 H), menjelaskan : “Bila seseorang ingin dianggap orang lain tawadhu’ lalu memposisikan dirinya di tempat yang bakal dipandang sebagai orang yang rendah hati, misalnya dalam satu majlis dia memposisikan dirinya di belakang namun dalam hatinya terbersit ‘seharusnya saya di depan bukan disini, di belakang.’ Maka Itu bukanlah orang yang tawadhu’ tapi orang yang sombong. Orang dikatakan tawadhu‘ itu bila dia merasa dan melihat hal keadaannya itu berada di bawah dari apa yang sewajarnya dia kerjakan. Sebagai misal, pada suatu kesempatan di satu majlis dia diposisikaan duduk di depan tapi dia melihat dan merasa bahwa yang wajar buat dirinya itu adalah di belakang bukan di depan. Ini yang namanya tawadhu”.

Orang yang tawadhu’ itu tidak menetapkan sifat tawadhu’ itu pada dirinya sendiri, karena ia merasa masih banyak ketidakpantasan pada dirinya sehingga dia tidak berani mengaku atau merasa sudah tawadhu’. Suatu saat Abu Yazid al-Busthami ditanya:” Kapan orang itu tawadhu’? Beliau menjawab:

اذا لم ير لنفسه مقاما ولا حالا, ولا يرى أن في الخلق من هو شر منه

“Jika sudah tidak merasa ada kedudukan dan kemuliaan pada dirinya,dan dia tidak melihat makhluk (orang) lain itu lebih jelek/hina daripada dirinya.” (asy-Syaikh Hazim Abu Ghazalah, al-Durar al-Ghazaliyah Syarh al-Hikam al-Athoiyyah, hal. 155/ Hikam No. 234).

Inti Tawadhu’

Tawadhu’ merupakan hasil dari perjuangan lahiriah dan batiniah kita dalam menghadapi nafsu agar jangan sampai sombong dan takabbur. Karena nafsu yang ada pada diri kita, mengajak dan menghendaki ketinggian diri yang berakibat merendahkan orang lain, sedangkan hati nurani kita justru menghendaki sebaliknya. Jadi tawadhu itu lahir dari dalam diri kita dan memang sudah tabiat kita, sudah pembawaan batin kita— bukan dibuat-buat agar dikatakan tawadhu’— sebagai akibat pemahaman kita yang mendalam tentang keimanan dan keagungan Allah.

Page 1 of 2
12Next
Tags: HakikatHumbletawadhu
Previous Post

Bersama Keluarga, Menggapai Surga

Next Post

Misi Utama Al Qur’an sebagai Pembawa Rahmat bukan Penebar Laknat

Ahmad Rusdi

Ahmad Rusdi

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Tips Mendekatkan Anak Dengan Alquran

Misi Utama Al Qur’an sebagai Pembawa Rahmat bukan Penebar Laknat

Dakwah Para Mualaf : Ketidakmudahan Menjadi Ustadz | Bulletin Vol 1 No 1

Dakwah Para Mualaf : Ketidakmudahan Menjadi Ustadz | Bulletin Vol 1 No 1

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.