Minggu, November 23, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Peradaban
Ada Syiar Islam dalam Batik

Ada Syiar Islam dalam Batik

Ada Syi’ar Islam dalam Batik

Syahril Mubarok by Syahril Mubarok
02/10/2021
in Peradaban, Tajuk Utama
28 1
0
28
SHARES
565
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Kita tahu bahwa batik merupakan warisan asli atau budaya dari Indonesia. Akan tetapi, jika dilihat dari aspek filosofis dan sosiologis, batik menjadi bagian dalam penyebaran agama Islam di Nusantara. Dan bagaimana perkembangannya dalam memperjuangkan batik sebagai budaya asli serta agar diakui oleh UNESCO.

Asal muasal batik masih menjadi perdebatan. Sekitar tahun 1677, Nusantara menjadi jalur perdagangan yang meliputi Cina, Jawa, Sumatra, Hindustan, dan Persia. Beberapa catatan juga tertulis terkait ekspor batik dari pulau Jawa ke Malabar (1516 M – 1518 M). Catatan itu juga menggambarkan bahwa kain-kain yang sudah diproses (warna) indah dinamakan dengan batik klasik atau batik murni (Iskandar & Eny, 2016).

BacaJuga

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

Secara etimologi, kata “Batik”, berasal dari bahasa Jawa, “amba” yang berarti tulis, dan “nitik” yang berarti titik. Yang dimaksud adalah menulis dengan lilin. Membatik diatas kain menggunakan canting yang ujungnya kecil memberi kesan “orang sedang menulis titik-titik”. Kata “batik” juga merujuk pada kain bercorak dari hasil output bahan malam (wax), kemudian diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (Sularso dkk, 2009).

Banyak sumber juga mengaitkan batik telah ada sejak zaman kerajaan Majapahit. Saat itu batik masih menjadi pakaian raja, keluarga, dan para pengikutnya saja. Barulah sekitar akhir abad ke 18 M, batik digunakan secara luas khususnya suku Jawa. 

Islam dan Perkembangan Batik

Sony dkk, dalam buku “Batik dan Batikan” membagi sejarah perkembangan batik menjadi empat periode. Periode pertama saat masih pada zaman kekuasaan Majapahit. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kain batik masih dominan hanya dikenakan dalam lingkungan kerajaan. Batik menjadi pakaian kelompok elite saja (Sony dkk, 2016).

Periode kedua, mulai bersentuhan dengan Islam. Yakni ketika keturunan Majapahit, Bathara Kathong mendakwahkan Islam di Ponorogo, Jawa Timur. Kemudian disusul kehadiran Kyai Hasan Besari (Pesantren Tegalsari) yang tidak hanya sebagai seorang guru agama, melainkan budayawan. Beliaulah yang mengenalkan batik keluar dari mindset pakaian khusus raja. Hasilnya, sekarang ada di beberapa lokasi perbatikan Kauman seperti Kepatihan Wetan, Kadipaten, Setono, Ronowijoyo, Kertosari, Ngunut dan lain-lain (Sony dkk, 2016).

Masuk dalam periode ketiga. Dimana umumnya kita kenal dengan batik Solo dan Yogyakarta. Awalnya dikenal sejak zaman Kerajaan Mataram ke – I (Panembahan Senopati). Pembuatan batik masih dibatasi hanya dalam lingkungan kerajaan. Ketika ada upacara resmi, seluruh keluarga keraton memakai batik dengan kombinasi lurik. 

Di masa penjajahan Belanda, banyak dari keluarga kerajaan mengungsi dan menetap diluar tembok keraton akibat seringnya perang. Mereka menyebar di wilayah-wilayah seperti Banyumas, Pekalongan, Ponorogo, dan Tulungagung.

Kemudian di periode keempat, batik tersebar di berbagai wilayah. Selain Solo dan Yogyakarta, batik juga hadir ditempat-tempat yang masih kita bisa temui hingga saat ini. Sebut saja Banyumas (wilayah Purwokerto dan Cilacap), yang dahulu dikenakan oleh para syuhada’ pasukan Pangeran Diponegoro. Lalu batik tersebar sampai Jawa bagian barat.

Beragam Makna Filosofi

Tidak hanya menawarkan keindahan melalui goresan warna, tetapi ada filosofi tersendiri dari batik yang kita kenakan atau ketahui. Dalam “Sejarah Batik di Jawa Tengah”, ada dua konsepsi yang bisa kita jadikan sumber. 

Page 1 of 2
12Next
Tags: BatikIslam dan BatikIslam NusantaraIslamisasi
Previous Post

Vaksin adalah Representasi Keimanan dan Kecintaan Terhadap Negara

Next Post

Akar Historis Kelompok Radikal di dalam Islam (2)

Syahril Mubarok

Syahril Mubarok

Netflix dan Kopi Hitam

RelatedPosts

edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
sejarah maulid
Peradaban

Sejarah Perayaan Maulid Nabi di Nusantara: Dari Wali Songo hingga Tradisi Daerah

25/09/2024
Next Post
Akar Historis Kelompok Radikal Di Dalam Islam (2)

Akar Historis Kelompok Radikal di dalam Islam (2)

Kenapa Gagasan Islam Nusantara Kurang Diterima Di Kawasan Melayu?

Kenapa Gagasan Islam Nusantara Kurang Diterima di Kawasan Melayu?

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

gerakan gen z

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

09/09/2025
hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    334 shares
    Share 134 Tweet 84
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    324 shares
    Share 130 Tweet 81
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    272 shares
    Share 109 Tweet 68
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    271 shares
    Share 108 Tweet 68
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    265 shares
    Share 106 Tweet 66
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.