Rabu, Oktober 8, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Peradaban
Andherenat Kultus Pemutus Jaringan Kelaparan

Andherenat Kultus Pemutus Jaringan Kelaparan

Andherenat: Kultus Pemutus Jaringan Kelaparan

Moh. Syaiful Bahri by Moh. Syaiful Bahri
30/04/2022
in Peradaban, Tajuk Utama
9 0
0
8
SHARES
162
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Menulis tentang tradisi lokal, terutama tradisi Madura cukup membuat pelik. Bisa juga dikatakan susah gampang. Pasalnya tradisi yang hidup dan berkembang di Madura cukup kompleks dan universal. Dari satu daerah ke daerah yang lain berbeda secara penamaan dan pelaksanaan. Begitu pun dengan tradisi Andherenat (ritual meminta hujan) di Pulau Giliyang. Pulau yang berada di tengah lautan luas di sebelah timur Pulau Madura. 

Tradisi Andherenat adalah turunan dari rokat (kalau di Jawa ruwat). Rokat sendiri di Madura khusunya pulau Giliyang merupakan tradisi untuk meminta pertolongan dari Yang Maha memberi keselamatan kepada ciptaan-Nya. Sederhananya rokat atau selamatan adalah doa yang dilaksanakan di waktu-waktu tertentu sebagai harapan manusia untuk mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan. Tradisi Andherenat sebagai upaya untuk merespon kondisi sosial masyarakat yang berada di pedesaan. 

BacaJuga

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

Upacara meminta hujan cukup beragam di Indonesia. Setiap daerah memiliki cara dan ritual yang berbeda. Tetapi, esensinya sama yaitu sebagai bentuk menjaga ladang dan sawah yang sudah diwariskan secara turun temurun. Sebab di daerah agraris ketergantungan terhadap tanah cukup tinggi. Apalagi seperti di Pulau Giliyang, hujan menjadi salah satu harapan untuk menyuburkan tanah.

Lebih jauh lagi, masyarakat Pulau Giliyang melaksanakan tradisi Andherenat untuk bebas dari adanya wabah, gangguan makhluk lain, dan kesialan yang mengakibatkan kesengsaraan secara pribadi ataupun komunal. Jadi, Andherenat bagi masyarakat adalah salah satu bentuk usaha yang bertujuan agar kelak setelah melaksanakan Andherenat bisa mendapat keselamatan, kesehatan, kedamaian dan ketentraman jiwa.

Maka jika melihat tradisi Andherenat dalam komunitas masyarakat Giliyang merupakan salah satu warisan tradisi dari nenek moyang yang dijaga dan dirawat untuk menjaga keseimbangan antara hubungan dengan Tuhan, manusia dan alam. Pola tradisi yang semacam ini patut dijadikan sebagai paradigma untuk memutus mata rantai kelaparan dan kemiskinan yang ada di pedesaan. Pasalnya, masyarakat Pulau Giliyang menjadikan hasil bumi sebagai pangan pokok yang tidak dijual keluar daerah, hasil pertanian disimpan untuk ketahanan pangan keluarga atau kelompok, selebihnya diberikan kepada masyarakat di lingkungan sekitar, terutama ketika pelaksanaan Andherenat.

(2)

Pandemi COVID-19 bukan semata-mata bencana kesehatan yang akan merenggut nyawa, lebih dari itu ia mampu mengacak-acak semua lini kehidupan manusia, baik dari sosial, budaya dan ekonomi. Dampak dari pandemi ini sangat luar biasa besar, apalagi di bidang pangan. Sehingga tidak menutup kemungkinan adanya jurang kemiskinan semakin tajam. Untuk itu, butuh kearifan atau tradisi lokal yang menjadi penyangga dari situasi pandemi. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh masyarakat Pulau Giliyang: Andherenat.

Andherenat yang dirawat dalam kehidupan sosial masyarakat Pulau Giliyang sebenarnya upaya untuk saling bergandeng tangan merawat tanah atau ladang dan sawah, yang dalam kosmologi masyarakat Madura tanah dijadikan sebagai entitas yang sama seperti manusia; dirawat, dijaga dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhannya. Inilah tanah bagi masyarakat Madura, begitupun dengan konstruk yang ada dalam pikiran masyarakat Giliyang. Sehingga dari ini kita akan mengetahui bahwa tradisi memanggil hujan adalah bentuk kecintaan dan kepedulian masyarakat terhadap makhluk di luar dirinya yaitu tanah.

Oleh karenanya, Andherenat yang setiap tahun dilakukan masyarakat Giliyang bentuk dari bagaimana manusia berharap hujan yang disimbolkan sebagai kesuburan. Dari simbolisasi inilah kemudian masyarakat akan membuat pola kehidupan yang justru mendukung wacana pemerintah tentang ketahanan pangan. Misalnya, ketika panen, masyarakat pantang menjual hasil pertanian. Mereka memilih untuk menyimpang di gudang, sebagian yang lain untuk kegiatan sosial keagamaan dan ritual-ritual lain. Tradisi saling memberi hasil panen antara individu atau kelompok dengan individu dan kelompok lain merupakan implementasi dari kehidupan yang menjunjung tinggi asa gotong royong, kebersamaan, dan kemanusiaan.

Tradisi Andherenat dilaksanakan setiap tahun sekali dalam rangka meminta atau memohon turunnya hujan setelah melewati kemarau panjang. Seperti yang dikatakan Uliyanto sejarawan muda Giliyang bahwa ketergantungan terhadap air hujan sangat mendominasi dalam kehidupan masyarakat Giliyang terutama di sektor pertanian. Sebab di Pulau Giliyang tidak ada irigasi air dari sungai dan danau. Sehingga masyarakat Giliyang melaksanakan Andherenat yang diisi dengan lantunan puji-pujian zikir arrahman-arrahim.

Page 1 of 2
12Next
Tags: Agama dan TradisiAndherenatMaduraTradisiTradisi Meminta Hujan
Previous Post

Zakat Fitrah Tumbuhkan Semangat Saling Berbagi Menuju Jiwa Yang Fitri

Next Post

Meramadhankan Bulan-Bulan Setelah Ramadhan

Moh. Syaiful Bahri

Moh. Syaiful Bahri

Mahasiswa Sosiologi Agama UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, aktif di Lesehan Sastra Komunitas Kutub, dan Pengurus Forum Taman Baca Masyarakat DIY.

RelatedPosts

edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
sejarah maulid
Peradaban

Sejarah Perayaan Maulid Nabi di Nusantara: Dari Wali Songo hingga Tradisi Daerah

25/09/2024
Next Post
Meramadhankan Bulan Bulan Setelah Ramadhan

Meramadhankan Bulan-Bulan Setelah Ramadhan

Idul Fitri Kelahiran Kembali Sang Homo Sapiens dan Ridens

Idul Fitri, Kelahiran Kembali Sang “ Homo Sapiens dan Ridens”

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

gerakan gen z

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (2)

13/09/2025
asia spring

Gelombang “Asia Spring”: Belajar Mengelola Gerakan Gen Z untuk Perubahan (1)

12/09/2025
Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

Rasulullah SAW Teladan dalam Segala Aspek Kehidupan

09/09/2025
hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    327 shares
    Share 131 Tweet 82
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    309 shares
    Share 124 Tweet 77
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    268 shares
    Share 107 Tweet 67
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    263 shares
    Share 105 Tweet 66
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.