Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Bagaimana Perkembangan Islamisme Di Indonesia Saat Ini?

Bagaimana Perkembangan Islamisme Di Indonesia Saat Ini?

Bagaimana Perkembangan Islamisme di Indonesia Saat Ini?

Admin Islamina by Admin Islamina
24/02/2021
in Kajian, Tajuk Utama
19 2
0
21
SHARES
414
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Islamina.id – Di era globalisasi ini, penempatan peranan agama semakin berkembang dan bertambah eksis di berbagai ranah kehidupan terutama di ruang-ruang publik didukung peranan media sosial yang sangat masif. Agama tak berdiri sendiri namun akan selalu berkaitan dengan hal lain seperti ekonomi, sosial, politik maupun budaya. Dari sini, kajian mengenai agama perlu mendapatkan perhatian besar di masa mendatang.

Bila dikaji dan ditelusuri secara mendalam, gerakan Islamisme ini sebetulnya sejalan dengan gerakan revivalisme yang menghendaki adanya kebangkitan dalam Islam yang digagas dan dipelopori oleh Ibnu Taimiyyah, Muhammad bin Abdul Wahhab, Jamaluddin Al Afghani, Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha yang  berkembang dan masuk di Indonesia pada penghujung abad ke 19 dan di awal abad 20.

BacaJuga

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

Sebagaimana terjadi di negara-negara lain, islamisme di Indonesia muncul pertama kali sebagai bentuk gerakan untuk mengakomodir aspirasi keislaman. Di era kolonial misalnya, para tokoh Islam sangat menentang keras jika terjadi kebijakan pemerintah yang mendiskriminasi ajaran Islam. 

Baca juga: Melawan Ekstremisme dengan Sufisme

Seperti gerakan westernized Indonesia, memberikan tanah jajahan kepada ahli waris yang berpendidikan Barat, memberikan batasan atau pengekangan terhadap orang Islam Indonesia, menanamkan anggapan bahwa agama untuk akhirat dan pemisahan antara ilmu agama dan ilmu umum (Benda, 1980).

Namun pasca kemerdekaan, berbarengan dengan berkembangnya organisasi Ikhwanul Muslimin dari Mesir yang didirikan oleh Hasan al-Banna (1906-1949) dan Jami’at al-Islami yang didirikan oleh Abul A’la al-Maududi (1903-1978) di Indo-Pakistan. Gerakan islamisme di Indonesia memiliki kesepakatan dengan dua gerakan ini untuk menyerukan secara massif atas pentingnya revolusi Islam.

 Spirit tersebut terus mengilhami lahirnya gerakan-gerakan sosial politik seperti DDII (Dewan Dakwah Islamiyyah Indonesia) pada tahun 1967. Organisasi ini merupakan tempat pelarian para tokoh Masyumi karena mengalami kegagalan berkiprah pada kancah politik. Melalui DDII ini pemikiran para ideolog pendiri Ikhwanul Muslimin, seperti Hasan al-Banna, Sayyid Qutb, Sayyid Hawa, dan Mustafa as-Siba’i masuk ke Indonesia.

 Selanjutnya, DII memainkan model dakwah baru dengan menyasar pada masjid-masjid kampus. Wal hasil, model dakwah ini berhasil merekrut kader mahasiswa dari berbagai kampus-kampus terkenal seperti ITB. Berbarengan dengan tren ini, gerakan islamisme lainnya seperti Hizbut Tahrir yang didirikan di Palestina pada 1953 oleh Taqiyy al-Din an-Nabhani juga ikut meramaikan kegiatan keislaman kampus (Ahnaf, 2011).

Gerakan Hizbut Tahrir

Gerakan Hizbut Tahrir terus disosialisasikan di beberapa kampus ternama di Indonesia dan berhasil melakukan rekrutmen sehingga pada saat Soeharto jatuh (1998), kelompok ini memproklamirkan diri sebagai organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), yang beberapa tahun silam dibekukan oleh pemerintah.

Page 1 of 2
12Next
Tags: IndonesiaIslamIslamismeperkembangan islamisme
Previous Post

Melawan Ekstremisme dengan Sufisme

Next Post

Percepatan Revolusi Industri 4.0 di Masa Pandemi COVID-19

Admin Islamina

Admin Islamina

RelatedPosts

dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
edisi desember 2024
Bulletin

Menuju Kematangan Hubungan Umat Beragama : Catatan Akhir Tahun

25/12/2024
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
Islamina Edisi November 2024
Bulletin

Menghidupkan Kesyahidan Pahlawan

18/11/2024
Bulletin edisi oktober
Bulletin Islamina

Jihad Santri di Abad Digital

11/10/2024
Next Post
Percepatan Revolusi Industri 4.0 Di Masa Pandemi Covid-19

Percepatan Revolusi Industri 4.0 di Masa Pandemi COVID-19

Ayus “sabyan”, Selingkuh Itu Khianat

Ayus “Sabyan”, Selingkuh Itu Khianat

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.