Dalam sejarahnya, Muhammad pernah mendapat siksaan, difitnah, keluarganya diasingkan, bahkan ia diancam pembunuhan sehingga beliau hijrah ke Madinah. Tetapi perlu dicatat bahwa sepanjang sejarahnya, Nabi tidak pernah mengutuk seorangpun, tidak melecehkan orang lain. Sebaliknya, ia mendoakan agar seluruh umat manusia, termasuk yang pernah menganiaya Muhammad, mendapat hidayat dan rahmat dari Allah SWT. Inilah sikap Nabi Muhammad yang harus kita teladani bersama.
Jama’ah jumat yang dimulayakan Allah. Berapapun kesalahan manusia, bagi umat Islam yang beriman diharuskan untuk memaafkannya. Dalam al-Qur’an Allah berfirman, Walya’fu wal yashfahu ala tuhibbuna an yaghfirallahu lakum. Dalam ayat ini, umat Islam diharuskan untuk memaafkan segala kesalahan sesamanya. Jelasnya, memperlakukan para teroris secara tidak manusiawi juga dilarang oleh Allah. Mereka juga memiliki hak-hak sebagaimana manusia yang lain. Ia berhak mendapat perlindungan, hak keamanan, dan lain sebagainya.
Disamping itu, Muhammad juga tidak pernah melakukan hukuman terhadap orang-orang non-Islam. Sebaliknya, melalui Piagam Madinah Nabi Muhammad melakukan komunikasi dan berhubungan dengan baik. Perbedaan keyakinan, pendapat tidak menjadi halangan bagi Muhammad untuk melakukan hubungan sosial dengan baik. Beliau sangat menghargai adanya perbedaan pandangan, keyakinan dan pendapat.
Kasus Ust Roy yang melaksanakan shalat dengan dua bahasa (arab dan Indonesia), group band Dewa (Ahmad Dhani) yang divonis bersalah oleh Front Pembela Islam (FPI) tidak semestinya dikucilkan, dihina, dicela dan mendapat kekerasan karena tindakannya tersebut.
Manusia hanyalah bertugas untuk mencari kebenaran yang sebenarnya. Ia tidak punya hak untuk menghukumi kafir, musyrik, murtad kepada siapapun. Pengadilan yang sebenarnya, siapa yang bersalah dan siapa yang benar hanyalah berada ditangan Allah. Dan, hanya kepada Allah-lah kita senantiasa memohon agar jalan hidup yang kita tempuh mendapat ridha dan rahmat dari Allah SWT. Walaupun rajin melaksanakan perintah Tuhan, kita tidak mesti masuk surga, dekat Allah. Sebab, kunci surga bukan berada pada ibadah kita, tetapi hanyalah ada pada Allah.
Saudara-saudaraku. Sebagai penerus agama Muhammad tidak layak kita saling bertengkar, bermusuhan, melakukan kekerasan. Justru kita dianjurkan untuk melakukan kebaikan, kedamaian, dan kasih sayang.
Rasulullah Saw pernah bersabda : pengetahuan adalah modalku, akal adalah dasar agamaku, cinta adalah dasarku, rindu adalah kendaranku, berdzikir kepada Allah adalah karibku, keteguhan jiwa adalah harta karunku, duka adalah kawanku, ilmu adalah senjataku, kesabaran adalah pakaianku, kerelaan adalah hartaku, kefakiran adalah kebanggaanku, zuhud adalah profesiku, keyakinan adalah kekuatanku, kejujuran adalah penolongku, ketaatan adalah ukuranku, bekerja keras adalah akhlakku, dan hiburanku dalam shalat. Wallahu ‘a’lam [Hatim Gazali]