Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Berbicara Tentang Ayahku, Syekh Mulla Ramadhan Al-buthi

Berbicara Tentang Ayahku, Syekh Mulla Ramadhan Al-buthi

Berbicara Tentang Ayahku, Syekh Mulla Ramadhan al-Buthi

Lutfi Bagus Brillianto by Lutfi Bagus Brillianto
30/06/2021
in Kolom
73 5
0
78
SHARES
1.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Beliau mulai menggerakkan tangan untuk mengambil pena, lagi-lagi beliau mengurungkan, padahal orang-orang yang mengenal betul Syekh Mulla sudah mendukung penuh inisiatif putranya.

Namun, pena itu akhirnya benar-benar disentuh, karena ingatan Syekh Muhammad Said al-Buthy, tentang cerita ayahnya, cerita kesedihannya dan kekecewaannya, cerita guru-guru ayahanda yang mengesankan, penuh tauladan, terabaikan, tidak tertulis, dan akhirnya terlupa.

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

Syekh bahagia, ada satu alasan untuk menggerakkan pena, ada alasan untuk mengobati kebimbangannya, menulis cerita keseharian salah satu orang saleh itu, bukankah ayahanda beliau juga termasuk orang saleh, beliau menulis ayahandanya agar cerita-cerita penuh keteladanan tidak terlupakan sebagaimana cerita ayahanda tentang guru-gurunya.

Beliau menulis ayahandanya, bukan sebagai ayahanda, namun sebagai salah satu orang saleh. Itulah yang membuat beliau kokoh menulis.

Setelah memiliki keyakinan cukup, beliau meminta petuah, seluruh tokoh berpengaruh di Suriah menyambut niat baik syekh Muhammad Said, apalagi catatan itu untuk tokoh yang memang saleh.

Syekh Muhammad Said semakin bersemangat menulis, hingga pada akhirnya beliau menyudahi kebimbangan beliau dengan meniru laku pribadi Nabi SAW, beliau beistikharah, berdoa, meminta bimbingan dan keridaan-Nya untuk niat baik beliau. Anda tahu apa yang terjadi? Catatan beliau tentang ayah beliau, menggugah sekali, seluruhnya berbahagia dengan hadirnya tulisan beliau, hingga Syekh Muhammad Said berkata, buku ini adalah karya saya yang paling banyak dibaca, semuanya karena yang saya tulis adalah ayahku.

Page 2 of 2
Prev12
Previous Post

KENISCAYAAN IJTIHAD

Next Post

Cara Islam Menanggulangi Kesenjangan Sosial

Lutfi Bagus Brillianto

Lutfi Bagus Brillianto

Pengajar di Ponpes Baituna Ciputat Tangsel | Alumni Ponpes Darul Ulum Jombang dan Bayt Al-Quran

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Cara Islam Menanggulangi Kesenjangan Sosial

Cara Islam Menanggulangi Kesenjangan Sosial

Perjalanan Pemikiran Al-ghazali: Mukâsyafah (3)

Perjalanan Pemikiran al-Ghazali: Mukâsyafah (3)

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.