Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Cara Islam Menanggulangi Kesenjangan Sosial

Cara Islam Menanggulangi Kesenjangan Sosial

Cara Islam Menanggulangi Kesenjangan Sosial

Moh. Afif Sholeh, M.Ag by Moh. Afif Sholeh, M.Ag
30/06/2021
in Gagasan, Tajuk Utama
5 0
0
5
SHARES
98
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Diantara Asmaul Husna (nama-nama yang baik) ada nama السلام (Dzat pemberi keselamatan) mengisyaratkan kepada kita bahwa Allah SWT menekankan kepada makhluknya agar senantiasa memberi kenyamanan dan keselamatan terhadap siapapun,  sehingga terwujud masyarakat yang aman, tentram,  jauh dari api permusuhan. 

Nabi Sangat Peduli dengan Fakir Miskin

Sudah menjadi watak manusia senang akan harta kemewahan, bahkan selalu senang berkumpul dengan orang-orang kaya.

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Hal ini sangat berbeda dengan karakter Nabi Muhammad yang selalu dekat dengan orang Fakir Miskin.

Dalam Al-Barzanji karya Syeh Ja’far digambarkan bahwa Nabi sangat mencintai orang Fakir dan Miskin. Beliau tak segan duduk dengan mereka serta menjenguk bila sedang sakit.

Ini merupakan kesantunan Nabi yang harus diikuti oleh Umatnya, sifat terpujinya selalu menginspirasi setiap orang agar selalu memperhatikan orang sekitarnya.

Tonton juga:

https://youtu.be/i53nLM4iDRY
Video tentang muslim sosialis, mungkinkah?

Abu Al-Lais as-Samarkandi dalam Tanbih al-Ghofilin mengutip perkataan Hatim az-Zahid yang menjelaskan bahwa:

“Barangsiapa yang mengaku cinta kepada Nabi, tapi tak mengikuti Sunnahnya berarti cintanya bohong. Barangsiapa yang mengaku ingin mendapatkan kedudukan atau derajat yang tinggi, tetapi tak mau bergaul dengan Fakir Miskin maka  termasuk bohong pengakuannya.

Maka dari itu, adanya si kaya dan miskin untuk saling melengkapi, bukan untuk menyakiti. Seseorang disebut kaya gara-gara ada orang miskin, bila tak ada orang miskin maka ia tak akan disebut orang kaya.

Page 2 of 2
Prev12
Tags: IslamIslam dan Kesalehan Sosialislam dan sosialkaya dan miskinkesenjangan sosialsosial
Previous Post

Berbicara Tentang Ayahku, Syekh Mulla Ramadhan al-Buthi

Next Post

Perjalanan Pemikiran al-Ghazali: Mukâsyafah (3)

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Moh. Afif Sholeh, M.Ag

Seorang penggiat literasi dan penikmat kopi

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Perjalanan Pemikiran Al-ghazali: Mukâsyafah (3)

Perjalanan Pemikiran al-Ghazali: Mukâsyafah (3)

5 Cara Muslim Belajar Agama Lain

5 Cara Muslim belajar agama lain

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.