Poin penting dari fenomena ini yaitu masyarakat Indonesia yang FOMO (fear of missing out). Gejala ini memang tidak dapat dihindarkan dari pribadi masing-masing. Kapan lagi ya kan? Coldplay manggung di Indo!
Dari gejala FOMO tadi, masyarakat muslim Indonesia ‘terpaksa’ nekat mendapatkan tiket konser Coldplay. Dengan harga tiket konser yang tidak murah, orang akan memutar otaknya agar berhasil mendapatkannya. Mulai dari pinjaman online, menguras saldo tabungan, sampai menjual barang-barang yang berharga.
Melihat dari intensitas pembelian pre-sale kemarin, saya yakin muslim Indonesia bisa survive mengingat kondisi ekonomi yang belum sejahtera-sejahtera amat!
Kedatangan Coldplay yang akan disambut oleh simpatisan PA 212, juga akan berdampak pada politik dan perekonomian internasional. Aksi-aksi penolakan ini, — yang menurut saya tidak wajib diikuti — berimbas di mata negara-negara lain. Akibatnya nanti, Indonesia terlalu eksklusif dalam kompetisi global. Mengingat Indonesia sebagai predikat negara berkembang.
Sebagai muslim Indonesia, sangat wajib menyejahterakan finansial diri kita dahulu. Mengingat sebentar lagi akan ada momentum Idul Adha atau Hari Raya Kurban. Ada baiknya uang kita disalurkan untuk membantu sesama muslim yang lainnya. Saya juga penikmat lagu-lagu Coldplay. Akhir tulisan, ada pesan bagi kalian, mengutip lirik lagu We Never Change, “I wanna live life and be good to you”.