Akhir-akhir ini istilah crazy rich tengah booming di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya anak muda. Apalagi setelah ditangkapnya dua crazy rich Indonesia karena terjerat kasus penipuan. Entah apa sebenarnya crazy rich itu? Ternyata crazy rich adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang-orang yang super kaya atau orang-orang yang memiliki kekayaan “melimpah.” Belakangan identitas itu disematkan kepada para pengusaha, sosialita, hingga pejabat negara yang suka pamer harta di media sosial.
Biasanya istilah crazy rich ini digandengkan dengan daerah tempat tinggal mereka, misalnya crazy rich Malang, crazy rich Medan, crazy rich Bandung dan sebagainya. Selain istilah crazy rich, istilah ‘sultan’ juga digunakan untuk menyebutkan orang-orang super kaya tadi. Istilah sultan juga biasanya disandingkan dengan daerah tempat tinggal mereka, misalnya sultan Andara istilah yang digunakan untuk sosok suami istri Raffi Ahmad – Nagita Slavina, sultan Bintaro untuk Andre Taulany, sultan Cinere untuk pasangan suami istri Anang Hermansyah – Ashanty dan sebagainya.
Paling menonjol dari crazy rich dan para sultan ini mereka hobi sekali memamerkan kemewahan yang mereka miliki. Seperti rumah mewah, kendaraan mewah, makanan mahal, hingga barang-barang branded. Budaya memamerkan harta kekayaan dewasa ini disebut dengan istilah flexing. Dalam kamus Merriam-Webster flexing diartikan sebagai memamerkan sesuatu yang dimiliki secara mencolok. Menurut Prof. Rhenald Kasali, flexing ini dominan memamerkan pencapaian diri dalam bentuk materi lewat media sosial. Menurutnya, budaya flexing yang tidak baik ini ternyata sekarang diminati dan digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Faktanya, memang flexing pada saat ini kian tumbuh subur.
Dalam Islam fenomena crazy rich yang gemar flexing ini diceritakan secara detil oleh Al-Quran surah Al-Qasas ayat 76-83. Dalam ayat tersebut dikisahkan ada sosok laki-laki bernama Qarun yang super kaya, bahkan kekayaan yang dimiliki para crazy rich dan para sultan sekarang ini tidak ada apa-apanya dibandingkan kekayaan yang dimiliki oleh Qarun. Karena terlalu kaya sosok Qarun ini, kunci gembok tempat penyimpanan hartanya saja tidak sanggup dibawa oleh sepuluh orang laki-laki yang kuat pada waktu itu. Selain memiliki kekayaan yang melimpah, Al-Quran juga menggambarkan sosok Qarun dengan seorang yang hobi flexing (pamer). Setiap kali Qarun keluar dari rumahnya ia akan membawa seluruh kunci gembok penyimpanan hartanya untuk pamer dan bermegah-megahan.
Menurut Syekh Bakr Muhammad Ibrahim, Qarun biasa melakukan pawai pada hari raya, karena pada hari itu ada banyak orang-orang di jalanan dan dipasar. Qorun berkeliling pada hari itu dengan menggunakan pakaian yang gemerlap dan menaiki kendaraan yang mewah, ia juga diiringi oleh pengawal-pengawalnya yang membawa kunci gembok penyimpanan hartanya. Ia juga bahkan memandang fakir miskin yang ia temui dengan pandangan hina dan tanpa rasa iba.
Pada saat itu, orang-orang yang lemah imannya menjadi silau terhadap apa yang dimiliki Qarun, mereka merasa bahwa Qarun adalah orang yang sangat beruntung dan mereka juga berharap supaya bisa menjadi kaya raya seperti Qarun. Namun orang-orang yang memiliki iman yang kuat sadar bahwa apa yang dimiliki Qarun tidak ada apa-apanya dibandingkan pahala yang telah disiapkan oleh Allah bagi orang-orang yang taat dan sabar mengerjakan amal soleh.