Pada hakekatnya, lanjutnya dakwah bertujuan mengajak dan mendorong untuk berbuat kebaikan. Karena itu dakwah harus dengan cara santun dan baik agar mampu merebut hati rakyat agar selalu konsisten.
“Jangan ada dai dan daiyah dalam dakwah itu memprovokasi, mengadu domba, menjelekkan pemerintah yang ujungnya selesai pengajian, masyarakat malah hatinya panas, dan ingin berbuat melawan pemerintah. Jadi peran dai daiyah sangat besar sekali, karena langsung bersentuhan dengan masyarakt dan kelompok di wilayahnya,” ungkap mantan Komandan Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara TNI AD ini.
Ia yakin tidak ada satu agama di Indonesia yang mengajarkan boleh menyakiti, membuat keonaran, menghalalkan segara cara yang katanya untuk jihad, mengkafirkan orang walapun sama-sama beragama, bahkan satu agama. Menurutnya, di Indonesia negara yang harus beragama, tapi bukan negara agama.
“Kita harus harmoni dalam kebhinekaan. Kita boleh berbeda tapi kita bersaudara,” tukas Nisan.
Karena itu, katanya, BNPT bersama Kemenag, MUI, serta ormas islam, penting bekerjasama dan berisinergi dalam meningkatkan kompetensi dai dan daiyah dalam mencegah paham intoleran, radikalisme dan terorisme. Pasalnya, orang jadi teroris tidak ujug-ujug. Pertama intoleran dulu biasanya mereka inklusif. Lalu meningkat jadi radikal, terakhir jadi teroris dengan melakukan amaliah.
Untuk itu, ujar Nisan, pencegahan atau deteksi dini sangat penting, terutama melalui elemen dai dan daiyah melalui dakwah moderat. Saat ceramah dai dan daiyah harus sampaikan sesuatu yang sejuk, yang menggugah kerukunan antar umat beragama dan bangsa untuk kepentingan bangsa. Apalagi perbedaan itu sunatullah.
Nisan mengatakan, kegiatan Sarasehan Dai dan Daiyah ini merupakan momentum memperat tali silaturahim dan kerjasama BNPT dengan multipihak atau pentahelix yaitu dengan pemerintah, akademisi swasta, media, dan organisasi masyarakat seperti dai dan daiyah.
“Saya ucapkan terima kasih kepada instansi pemerintah dan organisasi keagaaman dengan sinergi pencegahan intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Saya berharap dai dan daiyah terlibat aktif memberikan edukasi dan pencerahan kepada masyarakat agar tidak terpapar intoleransi, radikalisme, dan terorisme.