Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kolom
Dari Shallah Al-ummah Menuju Sa’adah Al-ummah

Dari Shallah Al-ummah Menuju Sa’adah Al-ummah

Dari Shallah al-Ummah Menuju Sa’adah al-Ummah

Ahmad Rusdi by Ahmad Rusdi
27/07/2020
in Kolom
8 0
0
8
SHARES
163
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Soleh secara bahasa bermakna pantas, baik, bagus dan sesuai dan juga bermakna kemanfaatan. Dari makna ini berarti perbuatan yang pantas, baik serta membawa kemanfaatan dinamakan saleh. Jadi orang saleh itu perbuatannya tidak merusak dan membawa kemadharatan, tapi mendatangkan hal-hal yang baik dan mendatangkan kemanfaatan baik bagi dirinya maupun orang lain. Dengan kualitas seperti ini, orang soleh akan menjadi harapan dan teladan bagi lingkungannya. Dengan demikian untuk menuju Sa’adah al-Ummah —nama mushollah setelah al-Shalihin— kita butuh pribadi-pribadi yang soleh, dimana pribad-pribadi yang soleh ini menebarkan kesalehannya di tengah keluarga, dan dari keluarga yang soleh ini in syaa Allah terbangun masyarakat yang soleh yang tentunya akan berrmuara pada ummat yang bahagia (Sa’adah al-Ummah: kebahagiaan ummat). Ada pepatah bahasa Arab — saya mendapatkan ungkapan ini pertama kali di bukunya almarhum Prof.Dr. KH. Muhamamad Adnan hanya entah kemana buku kecil tersebut— yang bisa kita jadikan i’tibar:

إصلاح الأمة لايبدأ بإصلاح الأسرة فهو عقيم و إصلاح الأسرة لا يبدأ بأصلاح الفرد فهو عقيم

BacaJuga

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

“Perubahan/reformasi ummat akan sia-sia bila tidak dimulai dari reformasi keluarga, dan reformasi keluarga juga akan sia-sia bila tidak dimulai dari masing—masing individu (angggota keluarga)”.

Dengan demikian bila ingin memperbaiki/membereskan ummat, hendaknya dimulai dari memperbaiki masing-masing individu. Dan inilah yang Rasulullah SAW lakukan. Beliau melakukan pembinaan kepada para sahabat al-sabiquna al-awwalun (para sahabat yang mula-mula masuk Islam), lalu mereka menebarkan dakwah dan nilai-nilai Islam ini ke keluarga mereka yang akhirnya mengikuti dakwah Rasul SAW dan seterusnya sehingga terbentuklah masyarakat ‘Khair al-Ummah”. Sebagaimana disebut dalam al-Qur-an:

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ ۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُم ۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik (Q.S Ali Imran: 110).

Dalam kitab tafsirnya, Ibnu Katsir ketika menjelaskan ayat di atas mengutip beberapa perkataan diantaranya:

ورواه أحمد في مسنده ، والنسائي في سننه ، والحاكم في مستدركه ، من حديث سماك ,عن سعيد عن بن جبير عن ابن عباس في قوله (كنتم خير أمة أخرجت للناس) قال : هم الذين هاجروا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم من مكة إلى المدينة والصحيح أن هذه الآية عامة في جميع الأمة ، كل قرن بحسبه ، وخير قرونهم الذين بعث فيهم رسول الله صلى الله عليه وسلم ، ثم الذين يلونهم ، ثم الذين يلونهم .

“Imam Ahmad dalam kitab Musnadnya, Imam al-Nasa’i dalam kitab Sunannya, dan Imam Hakim dalam kitab Mustadraknya, meriwayatkan melalui hadits Sammak dari Sa’id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas RA terkait firman Alla SWT: “Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia.” Beliau mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang hijrah bersama Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah. Pendapat yang benar mengatakan bahwa ayat ini mengandung makna umum mencakup semua umat ini dalam setiap generasinya, dan sebaik-baik generasi mereka adalah orang-orang yang Rasulillah SAW diutus di kalangan mereka, kemudian orang-orang yang sesudah mereka, kemudian yang sesudah mereka.”

Wallahu a’lam bi al-Shawab.
Semoga Bermanfaat

Page 2 of 2
Prev12
Tags: KebahagiaanUmat Islam
Previous Post

Halal Tourism atau Moslem Friendly Tourism?

Next Post

Amin Al Ummah: Gelar untuk Sahabat Abu Ubaidah bin Jarrah

Ahmad Rusdi

Ahmad Rusdi

RelatedPosts

Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”
Kolom

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
iran
Kolom

Iran, Akan menjadi panutan baru bagi dunia Islam?

23/07/2025
Yang Penting Bukan Pengangguran
Kolom

Yang Penting (BUKAN) Pengangguran

04/12/2024
maulid nabi
Kolom

Pribumisasi Makna Maulid Nabi di Nusantara: Harmoni Agama dan Budaya Lokal

27/09/2024
Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali
Kolom

Penafsiran Mendalam tentang Qurban dalam Perspektif Tasawuf Imam Ghazali

18/06/2024
abdullah annaim
Biografi

“Negara Sekuler” ala Abdullahi An-Naim: Negosiasi Agama dan Negara Melawan Konservatisme

27/04/2024
Next Post
Menyelami Nilai-nilai Sufisme Di Era Krisis Nilai

Amin Al Ummah: Gelar untuk Sahabat Abu Ubaidah bin Jarrah

Saleh Duniawi Dan Saleh Ukhrowi

Saleh Duniawi dan Saleh Ukhrowi

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    255 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.