Jumat, Agustus 22, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Diplomasi Total dengan Islam Nusantara

Diplomasi Total dengan Islam Nusantara

Diplomasi Total dengan Islam Nusantara

Asep Najmutsakib by Asep Najmutsakib
23/04/2022
in Gagasan, Populer, Tajuk Utama
7 1
0
8
SHARES
155
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Legitimasi sejarah dalam mensyiarkan Islam di bumi Indonesia tanpa cara-cara kekerasan melainkan dengan cara-cara edukatif dan persuasif menjadi sebuah kekuatan tersendiri. Melahirkan sikap adaptif, akomadatif dan inklusif telah membuka ruang peradaban yang lebih bermartabat. Bahkan,  Bruenessen mengakui bahwa Islam  Indonesia  adalah Islam  dengan  wajah  penuh senyum,  Islam  yang  ramah  dan  moderat. Namun,  yang  perlu  dipertegas dalam membangun  perdamaian  dunia adalah bagaimana Islam Indonesia mampu menjembatani konstruksi nalar fikir warga muslim dunia sebagai basis nilai, sikap dan penyelesaian masalah global secara kontributif. Dinamika dan perkembangan global tidak dapat dihindarkan, bahwa telah terjadi interdependensi dan interpenetrasi berbagai kekuatan yang terus  bergerak menembus batas-batas nasional sebuah negara, hal ini memberikan makna bahwa pada era kini tidak akan pernah ada negara yang hidup sendiri.

Pencitraan positif suatu negara dimata dunia akan sangat mempengaruhi dalam skema komunikasi, konsistensi sebuah negara dalam melakukan komunikasi dengan negara lain akan dapat menumbuhkan kepercayaan antar negara. Dulu, skema hubungan internasional Indonesia dengan dunia selalu mengandalkan para diplomatnya, sekarang tidak lagi hubungan antar negara melainkan juga dengan masyarakat dunia. Oleh karena itu, diplomasi tradisional yang hanya melibatkan peran pemerintah dalam menjalankan misi diplomasi tidak lagi efektif dalam menyampaikan pesan kepada suatu negara. Misi diplomasi tidak akan pernah berjalan dengan efektif tanpa keterlibatan publik.

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Oleh karena itu, setiap negara kini berlomba-lomba menjalankan diplomasi total (multi-track diplomacy) dengan meningkatkan peran publik dalam aktivitas diplomasinya dalam rangka melengkapi first track diplomacy. Selain itu, misi kebudayaan dapat membangun dan menjaga semangat freedom of imagination, expression dan opportunity kepada semua elemen masyarakat, keberagaman seni dan budaya menjadi aset terbesar bangsa ini. Keragaman budaya “cultural diversity” adalah sebuah kekuatan bangsa Indonesia dalam turut andil berjejaring sehingga dalam skema komunikasi global menjadi nilai tambah dalam konteks turut serta menjaga perdamaian dunia.

Disini benang merahnya, bagaimana paradigma Islam Indonesia sebagai representasi pemikiran Islam menemukan relasi dan relevansi yang kuat dalam konteks gerakan radikal-fundamentalisme dan terorisme. Ditengah krisis multidimensi yang melanda dunia islam, Indonesia diharapkan mampu menjadi prototipe peradaban islam pada era kontemporer karena masyarakatnya yang multikultural, multireligius, multietnis, moderat serta toleran, dan hal ini telah menjadi daya tarik masyarakat dunia. Islam indonesia mampu “berdamai” dengan negara (demokrasi) dalam menjalankan fungsinya masing-masing guna mewujudkan masyarakat yang berdaulat, adil dan makmur.

Menurut Menlu, keterlibatan publik dapat membuka jalan diplomasi yang dilakukan wakil-wakil pemerintah sekaligus dapat memberikan masukkan dan cara pandang yang berbeda dalam memandang suatu masalah. Konsep yang melibatkan semua komponen bangsa dalam suatu sinergi dan memandang substansi permasalahan secara global dan integratif (Wirayuda, 2009). Oleh karena itu, Karakteristik diplomasi total ala Indonesia dalam bingkai nilai-nilai Islam Indonesia yang telah mempertemukan budaya, tradisi, intelektualisme dan agama serta indentitas akan mampu mengubah pandangan masyarakat dunia tentang intellectual property dan perlindungan hak-hak sipil (sosial-budaya, politik dan ekonomi). Berangkat dari sini, sepertinya bukan menjadi sebuah hal ilusi atau utopis untuk mempromosikan Islam Indonesia sebagai solusi alternatif dalam turut andil menjaga perdamaian dan ketertiban dunia.

Baca Juga: Kenapa Gagasan Islam Nusantara Kurang Diterima di Kawasan Melayu?

Page 2 of 2
Prev12
Tags: Diplomasiislam indonesiaIslam NusantaraKeadilanperdamaianperdamaian duniaradikalismeTerorisme
Previous Post

Kaderisasi Peacekeeper pada Digital Native

Next Post

Melestarikan Ta’awun di Era Modern

Asep Najmutsakib

Asep Najmutsakib

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Melestarikan Ta'awun di Era Modern

Melestarikan Ta'awun di Era Modern

Jangan Sembarang Tuduh Penista Agama Bulletin Islamina

Jangan Sembarang Tuduh "Penista Agama"

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.