TARWIYAH DAN PUASANYA — Hari Raya Idul Adha merupakan hari yang akan dinantikan oleh umat muslim sedunia, selain karena itu hari puncak bagi orang-orang yang berhaji, juga merupakan hari berkurban (hari nahr 10 dzulhijjah), diiringi dengan hari tasyriq (11 sampai tgl 13 dzulhijjah). dimana kesemua itu haram bagi umat muslim untuk berpuasa.
Namun sebelum itu, perlu diketahui ada anjuran puasa dari tanggal satu sampai tanggal 9. Buat kalian-kalian yang berpuasa dari tanggal 1 Dzulhijjah, selamat ya! Semoga Allah SWT menerimanya. Yang tidak puasa, hari ini (8 Dzulhijjah) dan besok (9 Dzulhijjah), ada kesunnahan puasa juga nih!
Pada tanggal 8 biasa disebut dengan puasa hari Tarwiyah. Sedangkan di tanggal 9 biasa disebut dengan puasa Arafah. FYI (For Your Information), bagi orang yang sedang menunaikan haji, hukumnya tidak sunnah untuk berpuasa di hari-hari tersebut.
Sekarang kita mulai dari Tarwiyah dulu, ada apa sih sebenarnya Tarwiyah itu? Jadi sebelumnya perlu digaris bawahi, dalam kitab Iʿānatu aṭ-Ṭālibīn disampaikan:
(ومبيت بمنى ليلة عرفة، ووقوف بجمع المسمى الآن بالمشعر الحرام وهو جبل في آخر مزدلفة، فيذكرون فيء وقوفهم، ويدعون إلى الإسفارة مستقبلين القبلة ـ للاتباع – . ((قوله : ومبيت بمنى) بالرفع، وعطف على غسل أيضاً، أي ويسن مبيت بمنى . (قوله : ليلة عرفة) أي ليلة الذهاب إلى عرفة، وهي ليلة التاسع . وليس المراد بها الليلة التي يصح الوقوف فيها ـ وهي ليلة العاشر ـ كما هو ظاهر ـ وتقدم الكلام على ما يسن قبل هذه الليلة وبعدها عند الذهاب إلى عرفة
Ringkasnya bagi orang yang berhaji, sebelum ia melakukan wukuf di Arafah, sunnah hukumnya untuk mabit (bermalam) di Mina dahulu pada malam hari Arafah.Lantas kenapa ada nama Tarwiyah? Dalam kitab Ṭuhfah dijelaskan:
تحفة المحتاج في شرح المنهاج وحواشي الشرواني والعبادي (4/ 102)
(يُسْتَحَبُّ لِلْإِمَامِ أَوْ مَنْصُوبِهِ أَنْ يَخْطُبَ بِمَكَّةَ بَعْدَ صَلَاةِ الظُّهْرِفي سابع ذي الحجة فَرْدَةً يَأْمُرُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ) أَيْ: السَّيْرِ بَعْدَ صُبْحِ الثَّامِنِ وَيُسَمَّى يَوْمَ التَّرْوِيَةِ؛ لِأَنَّهُمْ كَانُوا يَتَرَوَّوْنَ الْمَاءَ فِيهِ لِقِلَّتِهِ إذْ ذَاكَ بِتِلْكَ الْأَمَاكِنِ (إلَى مِنًى)
Singkatnya, saat tanggal ke 7 dari Dzulhijjah, seorang Imam sunnah berkhutbah satu kali, lalu Imam ini menyampaikan sunnah untuk berangkat ke Mina terlebih dahulu untuk mabit di sana (pada tanggal 8 Dzulhijjah) dan di hari pemberangkatan ke Mina itu disebut sebagai hari Tarwiyah. Dinamakan Tarwiyah kenapa? Karena kala di zaman itu, orang-orang mencari kesegaran air (dikarenakan sangat sedikitnya air di tempat itu).