Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Gagasan
Empat Kondisi Umat Islam, Bagaimana Menyikapinya

Empat Kondisi Umat Islam, Bagaimana Menyikapinya?

Hatim Gazali by Hatim Gazali
12/12/2023
in Gagasan, Tajuk Utama
8 1
0
9
SHARES
177
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Belakangan ini, sekurang-kurangnya kita menghadapi empat fakta umat Islam di Indonesia, di mana antara satu fakta dengan fakta lainnya saling terkait dengan yang lain. Pertama, kita cenderung bersikap keras dan tegas kepada orang lain, dan lembek kepada diri sendiri. Artinya, kesalahan yang dilakukan oleh orang lain, sekalipun sedikit, seketika kita mengutuknya, sementara kita lupa mengutuk kesalahan-kesalahan yang kita lakukan sendiri. Kita lebih sering menghakimi orang lain ketimbang diri sendiri. Kita lebih pintar menilai orang lain ketimbang menilai diri sendiri. Kondisi ini persis seperti yang disabdakan oleh nabi sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah

يُبْصِرُ أَحَدُكُمْ القَذَاة فِي أَعْيُنِ أَخِيْهِ، وَيَنْسَى الجَذَل- أو الجَذَع – فِي عَيْنِ نَفْسِهِ

BacaJuga

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

Salah seorang dari kalian dapat melihat kotoran kecil di mata saudaranya tetapi dia lupa akan kayu besar yang ada di matanya

Nabi bersabda

حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا، وَتَزَيَّنُوا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ

“Koreksilah diri kalian sebelum kalian dihisab dan berhiaslah (dengan amal shalih) untuk pagelaran agung (pada hari kiamat kelak)” [HR. Tirmidzi].

Kedua, karena sikap keras kepada orang lain dan lembek kepada diri sendiri, kita mudah sekali menuduh orang lain sesat dan kafir, sementara kita lupa berkaca, apakah iman kita sudah benar, tauhid kita sudah benar sebagaimana yang digariskan oleh Allah S.W.T melalui nabi Muhammad S.A.W. Padahal, penentuan tak ada seorangpun di antara kita yang bisa masuk dan membaca hati orang lain, apakah ia beriman ataukah tidak. Ini karena, penentuan apakah seseorang beriman ataukah kafir murni ditentukan oleh hati kita, oleh iman kita. Sekalipun kita misalnya menjumpai seseorang sholat, tetapi belum tentu dalam dadanya terdapat iman.

Nabi bersabda,

أَيُّمَا رَجُلٍ قَالَ لِأَخِيهِ يَا كَافِرُ، فَقَدْ بَاءَ بِهَا أَحَدُهُمَا

“Siapa saja yang berkata kepada saudaranya, “Wahai kafir!” maka bisa jadi akan kembali kepada salah satu dari keduanya.”

Dalam hadist lain disebutkan

لاَ يَرْمِي رَجُلٌ رَجُلًا بِالفُسُوقِ، وَلاَ يَرْمِيهِ بِالكُفْرِ، إِلَّا ارْتَدَّتْ عَلَيْهِ، إِنْ لَمْ يَكُنْ صَاحِبُهُ كَذَلِكَ

“Janganlah seseorang menuduh orang lain dengan tuduhan fasik dan jangan pula menuduhnya dengan tuduhan kafir, karena tuduhan itu akan kembali kepada dirinya sendiri jika orang lain tersebut tidak sebagaimana yang dia tuduhkan.” (HR. Bukhari no. 6045)

Ketiga, dengan ibadah yang kita lakukan, seringkali menjadikan kita merasa lebih baik dari orang lain. Kita seringkali mengandalkan ibadah kita, sholat, puasa, zakat dan bacaan qur’an sebagai garansi atau jaminan bahwa kita lebih baik dari orang lain, sehingga kita merasa kelak berhak mendapatkan surga dari Allah. Padahal, jika kita mau jujur, seluruh ibadah yang kita lakukan, sholat, puasa, zakat, haji ditambah dengan sejumlah shalat sunnah dan bacaan Qur’an tidak bisa dipertukarkan dengan rahmat dan Rahim yang Allah berikan kepada kita setiap saat.

Terhadap hal ini, Allah mengingatkan kita sebagaimana yang termaktub dalam surat An-najm ayat 32:

هُوَ أَعْلَمُ بِكُمْ إِذْ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَإِذْ أَنْتُمْ أَجِنَّةٌ فِي بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى

“Dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa

Nabi pun bersabda:

لاَ تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمُ اللَّهُ أَعْلَمُ بِأَهْلِ الْبِرِّ مِنْكُمْ

“Janganlah menyatakan diri kalian suci. Sesungguhnya Allah yang lebih tahu manakah yang baik di antara kalian.” (HR. Muslim no. 2142).

Page 1 of 2
12Next
Tags: al quranFikihibadahSikap Keras
Previous Post

Konflik Bitung : Kerukunan yang Masih Semu ?

Next Post

Moderasi Beragama Rumusan Terbaik Hilangkan Efek Negatif Pendangkalan Dalil Agama oleh Kelompok Radikal

Hatim Gazali

Hatim Gazali

Pemimpin Redaksi Islamina.id | Dosen Universitas Sampoerna | Ketua PERSADA NUSANTARA | Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiyah PBNU

RelatedPosts

hukum alam
Gagasan

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
teologi kemerdekaan
Gagasan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam
Gagasan

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel
Biografi

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025
agama cinta
Gagasan

Masa Depan Agama adalah Agama Cinta

17/07/2025
sound horeg
Gagasan

Sound Horeg: Pergulatan Subkultur dan Diskursus Agama

15/07/2025
Next Post
Moderasi Beragama Rumusan Terbaik Hilangkan Efek Negatif Pendangkalan Dalil Agama oleh Kelompok Radikal

Moderasi Beragama Rumusan Terbaik Hilangkan Efek Negatif Pendangkalan Dalil Agama oleh Kelompok Radikal

Moderasi Beragama Jembatani Kekakuan Sosial Masyarakat Akibat Radikalisasi Pemikiran Agama

Moderasi Beragama Jembatani Kekakuan Sosial Masyarakat Akibat Radikalisasi Pemikiran Agama

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.