Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
  • Register
islamina.id
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Kabar
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Video
  • Bulletin
    • Bulletin Islamina
    • Bulletin Jumat
No Result
View All Result
islamina.id
No Result
View All Result
Home Kajian
Gagal Paham Kelompok Radikal (1) : Kesalahan Memahami Istilah Jahiliyah

Gagal Paham Kelompok Radikal (1) : Kesalahan Memahami Istilah Jahiliyah

Gagal Paham Kelompok Radikal (1) : Kesalahan Memahami Istilah Jahiliyah

Abd Malik by Abd Malik
03/07/2021
in Kajian
10 0
0
10
SHARES
194
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WAShare on Telegram

Salah satu kesalahan kelompok radikal yang mengatasnamakan agama adalah kegagalan dalam memahami teks. Bisa jadi bukan sebuah kegagalan, tetapi kesengajaan untuk melakukan pemaksaan teks berdasarkan kepentingan politik yang mereka agendakan. Salah satunya adalah memahami istilah jahiliyah.

Kelompok radikal pada umumnya menilai dunia barat dan Islam saat ini kembali kepada era  “Jahiliyah”.  Mereka mempersamakan kehidupan kini dengan apapun perkembangan yang sudah ada dengan kehidupan Arab Jahiliyah sebelum datangnya Islam. Atas dasar itu, mereka menghakimi mereka di luar kelompoknya sebagai orang kafir musyrik di zaman jahiliyah.

BacaJuga

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

Apakah Toleransi Berarti Membiarkan Intoleransi?

Memeriksa Kembali Istilah Jahiliyah

Kata Jahiliyah berasal dari kata Al Jahl atau bodoh yang berarti lawan kata mengetahui atau Al Ilmi. Dalam kitab Tarifaat Imam Al Juwaeni dikatakan bahwa Jahil adalah meyakini sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya. Oleh karena itu, jahiliyah atau bodoh adalah tidak mengetahui hakekat sesuatu sama sekali atau mengira sesuatu yang berbeda dengan kenyataannya.

Pertanyannya apakah boleh mensifatkan kehidupan orang Islam saat ini dengan Jahiliyah yang sama dengan kehidupan Jahiliyah sebelum datangnya Islam?Untuk menjawab pertanyaan ini alangkah baiknya kita kembali menggali istilah-istilah jahiliyah yang dapat ditemukan dalam Al Qur’an dan Hadis.

Sejumlah pakar menjelaskan bahwa Jahiliyah masyarakat Arab pada saat itu tidaklah seperti Jahiliyah dalam arti kata “bodoh” yang kita pahami secara sederhana. Sebelum Islam datang bangsa Arab telah memiliki tatanan tersendiri bahkan mereka terkenal mahir dalam berniaga sehingga kota Mekkah menjadi pusat wisata dan rekreasi masyarakat disekitarnya. Ini artinya jahiliyah yang dimaksud disini memiliki arti tersendiri bukanlah jahiliyah yang kita pahami secara sederhana.

Istilah Jahiliyah dalam Al Quran dan Hadis

Jahiliyah adalah penyebutan untuk sebuah masa di mana Islam belum ada. Seseorang dikatakan Jahiliyah karena kebodohan yang berlebihan. Terdapat empat sifat jahiliyah menurut Al Quran yaitu “ Dhannal Jahiliyah (Prasangka Jahiliyah); Hukmul Jahiliyah  (Hukum Jahiliya), Tabrrajul Jahiliyah (Gelamor Jahiliyah) dan Hamiyatul Jahiliyah  (Fanatisme Jahiliyah).

Keempat sifat ini ditemukan dalam ayat-ayat Alquran yang semuanya diturunkan di Madinah. 1). Dhannal Jahiliyah (Prasangka Jahiliyah) terdapat dalam surah Al Imran Ayat 154. 2) Hukmul Jahiliyah (Hukum Jahiliya) terdapat dalam surah Al Maidah Ayat 50. 3) Tabarujul Jahiliyah (Kegelamoran Jahiliyah) terdapat dalam surah Al Ahzab Ayat 33. 4) Himayutl Jahiliyah (fanatisme jahiliyah) terdapat dalam surah Al Fatah ayat 26.

Sementara dalam penelusuran hadist, Rasulullah memberikan sifat kepada masyarakat jahiliyah sebagai berikut : angkuh dengan hartanya, memandang enteng keturunan dan meminta pertolongan kepada bintang-bintang dan mengangis secara keras dan suka menumpahkan darah dan memakan riba sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis sebagai berikut : Ada empat perilaku jahiliyah yang ada pada ummatku yang tidak akan ditinggalkan yaitu kebanggaan terhadap keturunannya , memandeng enteng keturunan lain dan meminta pertolongan kepada bintang dan menangis secara keras.

Pandangan Ulama tentang Jahiliyah

Selanjutnya, bagaimana pandangan ulama terhadap istilah jahiliyah. Secara sengaja kami akan tunjukkan beberapa pandangan ulama yang tersohor khususnya dari kalangan ulama yang selama ini dijadikan rujukan kelompok radikal ekstrim. Apakah ulama-ulama tersebut juga menghakimi kondisi kekinian dengan jahiliyah?

Pertama, Salih Al Ustaimin al Tamimi. Nama lengkapnya Abu Abdullah Muhammad bin Salih bin Muhammad bin Sulaeman bin Abdurrahman Al Utsaimin Al Wahibi Al Tamimi. Ia adalah seorang ulama besar pada masanya dan banyak menulis buku-buku yang menjadi pegangan bagi murid-muridnya di kemudian hari antara lain Syarhul al Aqidah Al Wasitiyah , Syarhul Muqaddimatul Tafsir , Asmaulllah Wa siaftiah wa maqiful ahlussannaminha dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.

Salih Al Ustaimin mengatakan bahwa yang dimaksud dengan jahiliyah adalah mereka yang sebelum diutusnya Nabi. Pada saat itu manusia diselimuti oleh sifat kebodohan tentang hak-hak Allah dan hak hambanya. Ia mengatakan bahwa teriak atau menangis secara keras adalah bagian dari karakter utama orang-orang jahiliyah.

Penggunaan jahiliyah terhadap masyarakat Islam saat ini sama halnya dengan mengkafirkannya. Tindakan ini sudah tentu memiliki dampak negatif terhadap kaum muslimin bahkan terkesan ada penyelewengan dan pengrusakan terhadap syariat Allah. Benar! Memang terkadang perilaku seseorang mencerminkan kejahiliyahan begitu pula sikap dan perilaku sebagian masyarakat, tetapi ini tidak bisa dijadikan alasan untuk menghakimi masyarakat muslim saat ini sebagai kaum jahiliyah apalagi menganggap mereka sama dengan jahiliyah di masa sebelum kenabian.

Page 1 of 2
12Next
Tags: jahiliyahkelompok radikal
Previous Post

Mengurai Hikmah Musibah Pandemi Covid 19

Next Post

Diberlakukannya PPKM – Tata Cara Shalat Idul Adha Bersama Keluarga

Abd Malik

Abd Malik

Penulis dan penikmat kopi, bisa dihubungi melalui : abdmalik82@icloud.com

RelatedPosts

dekonstruksi di era digital
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (2) : Menunda Kebenaran, Meluaskan Perspektif

26/07/2025
Peran Media Sosial Dalam Mewujudkan Siswa Toleran
Kajian

Dekonstruksi “Rezim Kebenaran” di Era Digital (1) : Bagaimana Cara Anak Muda Menyelamatkan Akal Sehatnya

22/07/2025
kampanye anti intoleransi
Kajian

Apakah Toleransi Berarti Membiarkan Intoleransi?

21/04/2024
Ada Apa di Bulan Dzulqa’dah
Kajian

Ada Apa di Bulan Dzulqa’dah?

30/05/2023
Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (2)
Kajian

Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (2)

02/02/2023
Menyapa Agama Agama dalam Sejarah dan Teologi
Kajian

Menyapa Agama-Agama dalam Sejarah dan Teologi (1)

26/01/2023
Next Post
Diberlakukannya Ppkm – Tata Cara Shalat Idul Adha Bersama Keluarga

Diberlakukannya PPKM - Tata Cara Shalat Idul Adha Bersama Keluarga

Otoritas Politik Dalam Negara Khilafah (bagian 1)

Otoritas Politik dalam Negara Khilafah (Bagian 1)

Cari Artikel

No Result
View All Result

Masuk / Daftar

Masuk ke Akun anda
face
visibility
Daftar | Lupa kata sandi ?

Artikel Teerbaru

hukum alam

Hukum Alam Adalah Hukum Tuhan: Apakah Mukjizat Mengingkari Sebab-Akibat

21/08/2025
Membantah Pernyataan Zulkarnain Yusuf Tentang “indonesia Negara Kafir”

Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Iman

15/08/2025
teologi kemerdekaan

Al-Baqarah : 177 – Peta Jalan Teologi Kemerdekaan dalam Islam

15/08/2025
kerusakan alam

Ketika Alam Tak Lagi Sakral: Ikhtiar Membangun Eko-Teologi dari Kritik Jantung Peradaban

02/08/2025
kurt godel

Ketika Tuhan Dibuktikan Tidak dengan Keimanan Buta, Tetapi dengan Logika: Kurt Gödel dan Rumus Ketuhanan

27/07/2025

Trending Artikel

  • Ulama Scaled

    Mengenal Istilah Rabbani

    319 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 4 Penghalang Ibadah Kepada Allah Menurut Imam Al-Ghazali 

    298 shares
    Share 119 Tweet 75
  • Belajar Konsep Ketuhanan dari Surat Al Ikhlas

    264 shares
    Share 106 Tweet 66
  • Kitab Tajul ‘Arus: Makna Pengorbanan dan Obat Penyakit Hati

    256 shares
    Share 102 Tweet 64
  • Kitab “Majmû’ Fatâwâ” Karya Ibnu Taimiyah (1)

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Putih E E
  • Redaksi
  • Kirim Artikel
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Kerjasama
No Result
View All Result
  • Kajian
  • Gagasan
  • Kolom
  • Biografi
  • Peradaban
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Kesehatan
  • Review Kitab
  • Bulletin
    • Bulletin Jumat
    • Bulletin Islamina

© 2021 Islamina - Design by MSP.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.