Proses mengukuhkan Sunan Giri sebagai raja di Giri Kedathon, juga dihadiri oleh para Sunan dan Wali di pulau Jawa. Sedangkan, tempat penobatan Sunan Giri sebagai raja dinamakan Pelinggihan Kedathon, yang kemudian menjadi Singgasana Kerajaan Giri. Ada beberapa Raja yang memimpin Giri Kedaton secara periode yang berurutan sebagai berikut:
- Sunan Giri atau Maulana Ainul Yaqin bin Maulana Ishaq (1487 – 1506 M)
- Sunan Dalem Wetan atau Sunan Giri II atau Maulana Zainal Abidin Ali bin Maulana Ainul Yaqin (1506–1546 M)
- Sunan Seda ing Margi atau Sunan Giri III bin Maulana Zainal Abidin Ali (1546 – 1548 M)
- Sunan Prapen bin Sunan Giri III (1548–1605 M)
- Panembahan Kawis Guwa bin Sunan Prapen (1605–1616 M)
- Panembahan Ageng Giri bin Panembahan Kawis Guwa (1616–1636 M)
- Panembahan Mas Witana Sideng Rana bin Panembahan Ageng Giri (1638–1660 M)
Pemegang kekuasaan tertinggi di Giri Kedaton bukanlah murni seorang politikus, melainkan pemimpin agama atau penasehat ideologis. Terlebih lagi, Giri Kedaton merupakan pelantik raja-raja Islam Nusantara. Hal ini yang menjadikan perbedaan hegemoni kerajaan-kerajaan Islam lain.
Kejayaan Giri ketika masa kepemimpinan Sunan Prapen, atau dikenal juga dengan nama Raden Mas Ratu Pratikal. Dia diangkat pada 1548 M, menggantikan adiknya Sunan Seda ing Margi yang tewas di dalam sebuah perjalanan. De Graaf dan Pigeaud menyebutkan bahwa Sunan Prapen selain sebagai pemimpin agama di Giri, secara kuantitas dan kualitas sangat berjasa membentuk dan memperluas kekuasaan “Kerajaan Imam” Islam di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sepanjang pantai pulau-pulau Nusantara Timur (H.J. De Graaf & Th.G.Th. Pigeaud, 1989).
Baca Juga: Sejarah Islam (1): Pengaruh Cina-Champa Ke Nusantara
Referensi
De Graaf, H.J. & Pigeaut, THG. 1986. Kerajaan – Kerajaan Islam Di Jawa : Peralihan Dari Majapahit Ke Mataram. Jakarta: Grafiti Press.
Hasyim, Umar. 1979. Sunan Giri dan Pemerintahan Ulama Di Giri Kedaton. Kudus: Menara Kudus.
Imam Widodo, Dukut, dkk.. 2004. Grissee Tempo Doeloe, Pemerintah Kabupaten Gresik.
Laffan, Michael. 2015. Sejarah Islam di Nusantara. Yogyakarta: Bentang Pustaka.